Selasa, 24 Januari 2017

AFIKSASI PEMBENTUKAN NOMINA


NAMA            : TRI AGUSTININGSIH
NIM                : 156148
KELAS           : BINA 2015 B/ 202
RESUM MORFOLOGI
AFIKSASI (PEMBENTUKAN NOMINA)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Nomina adalah kelas kata yang dalam bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak, misalnya rumah adalah nomina karena tidak mungkin dikatakan tidak rumah, biasanya dapat berfungsi sebagai subjek atau objek dari klausa. SedangkanMenurut Ibnu Hajar, S.Pd.Nomina adalah kata yang mengacu pada menusia, benda, dan konsep atau pengertian (segi semantis). Dalam kalimat berpredikat verba, nomina menduduki fungsi subjek, objek atau pelengkap, nomina tidak dapat dijadikan bentuk ingkar tidak, tetapi dengan kata bukan. Contoh: Dokter, gambar, batang. Dan Menurut Prof. Dr. Ida Bagus, M, Pd. Nomina (kata benda) adalah nama seseorang, tempat atau benda. Berdasar kategori sintaksis nomina tidak punya potensi untuk bergabung dengan partikel tidak, tetapi memunyai potensi untuk didahului partikel dari( Kridalaksana, 1994).Jadi dapat disimpulkan bahwa Nomina merupakan kelas kata yang secara konkret menunjukkan identitas suatu benda, sehingga kata ini sudah tidak bisa lagi diuraikan ke bentuk lainnya.
Afiks- Afiks Pembentukan Nomina
1)      Prefiks ke-
2)      Konfiks ke-an
3)      Prefiks pe-
4)      Konfiks pe-an
5)      Konfiks per-an
6)      Sufiks -an
7)      Sufiks -nya
8)      Prefiks ter-
9)      Infiks -el, -em, dan -er
10)  Sufiks dari bahasa asing.


A.    Nomina Berprefiks ke-
Nomina berprefiks ke- sejauh data yang ada hanyalah ada tiga buah kata, yaitu ketua, kekasih dan berkehendak dengan makna gramatikal ‘yang dituai’, ‘yang dikasihi’ dan ‘yang dikehendak’.

B.     Nomina Berkonfiks ke-an
Ada 2 Proses Pembentukan Nomina berkonfiks ke-an yaitu :

1.
Dibentuk langsung dari bentuk dasar, baik dari akar tunggal maupun akar majemuk.
§  ke-an  +  hutan  → kehutanan
§  ke-an  + olahraga  → keolahragaan
2.
Dibentuk dari akar, tetapi melalui verba/ yang dibentuk dari akar tersebut yang menjadi predikat dalam satu klausa.
§  Keberanian (yang diturunkan dari verba berani, dari klausa ‘mereka sungguh berani’)
§  Kesedihan (yang diturunkan dari verba sedih, dari klausa ‘kami sungguh sedih’)
 Nomina berkonfiks ke-an dibagi menjadi 2 yaitu :
Ø  Nomina berkonfiks ke-an yang dibentuk langsung dari bentuk dasar memiliki makna gramatikal (a) ‘hal (dasar)’ atau ‘tentang (dasar)’, dan (b) ‘tempat’ atau ‘wilayah’.

NO
Nomina Berkonfiks Ke-an
Contoh
1
Nomina berkonfiks ke-an yang di bentuk langsung dari dasar memiliki makna gramatikal ‘hal(dasar)’ apabila bentuk dasarnya itu memiliki komponen makna(+bendaan) dan (+objek bicara).
§  kehutanan  artinya ‘hal hutan’
§  keolahragaan, artinya ‘hal olahraga
§  keterbacaan, artinya ‘hal terbaca’
2
Nomina berkonfiks ke-an yang di bentuk dari dasar memiliki makna gramatikal ‘tempat (dasar)’ atau ‘wilayah (+ bendaan), (+ wilayah) dan (+ jabatan).
§  kecamatan, artinya ‘wilayah camat’
§  kerajaan, artinya ‘wilayah raja’
Ø  Nomina berkonfiks ke-an yang dibentuk dari dasar melalui verba (yang dibentuk dari dasar itu dan menduduki fungsi predikat sebuah klausa) memiliki gramatikal (a) ‘hal (dasar)’ dan (b) ‘hasil’.
NO
Nomina Berkonfiks Ke-an
Contoh
1
Nomina berkonfiks ke-an yang di bentuk dari dasar melalui verba/predikat dari suatu klausa memiliki makna gramatikal ‘hal (dasar)’ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+keadaan).

§  Keberanian,  artinya ‘hal berani’ (yang dibentuk dari verba berani, misalnya dari klausa ‘anak itu berani sekali’)
§  Kebencian,  artinya ‘hal benci’ (yang dibentuk dari verba benci, misalnya dari klausa ‘dia memang benci kepada saya’)
2
Nomina berkonfiks ke-an yang di bentuk dari dasar melalui verba/predikat dari suatu klausa memiiki makna gramatikal ‘hasil me-kan’ apabila verba yang di laluinya memiliki komponen makna (+tindakan) dan (+sasaran).

§  ketetapan, artinya ‘hasil menetapkan’ (yang dibentuk, misalnya dari klausa ‘MPR akan menetapkan RUU itu’)
§  keputusan, artinya ‘hasil memutuskan’ (yang dibentuk, misalnya dari klausa ‘gubenur tak dapat memutuskan perkara itu’)

C.    Nomina Berprefiks pe-
Ada tiga macam proses pembentukan dengan prefiks pe- yaitu :
Ø  Nomina Berprefiks pe- yang mengikuti kaidah persengauan.
Prefiks pe- yang mengikuti kaidah persengauan dapat berbentuk pe-, pem-, pen-, per-, peng-, peny-, dan penge-.Yang menggunakan kaidah persengauan mempunyai hubungan dengan verba berprefiks me- transitif dan verba dasar. Bentuk atau alomorf pe- digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan fonem | r, l, w, y, m, n, ny, dan ng |.
Contoh :
Perawat
Pelintas
Pewaris
Peyakin
Verba : merawat
Verba : melintas
Verba : mewarisi
Verba : meyakini
            Ada 4 macam Nomina Berprefiks pe- yang mengikuti kaidah persengauan :
NO
Nomina Berprefiks Pe-
Contoh
1
Nomina berprefiks pe- memiliki makna gramatikal ‘yang(dasar)’  apabila dibentuk dari dasar melalui verba yang sama dengan dasar itu.

·         Pendatang
(dari verba datang dalam kalimat “mereka datang dari luar kota”).
·         Pemabuk
(dari verba mabuk dalam kalimat “anak-anak itu sering mabuk disana).
2
Nomina berprefiks pe- memiliki makna gramatikal ‘yang me- (dasar)’ apabila bentuk dari dasar melalui verba berprefiks me- yang dibentuk dari dasar itu.
·         Pelatih
(dari dasar latih melalui verba melatih).
·         Pengawal
(dari dasar kawal melalui verba mengawal).
3
Nomina berpefiks pe- memiliki makna gramatikal ‘yang me-kan (dasar)’ apabila dibentuk dari dasar melalui verba berklofiks me-kan yang dibentuk dari dasar itu.
·         Pembersih
(dari dasar bersih melalui verba membersihkan).
·         Pewangi         
(dari dasar wangi melalui verba mewangikan).
4
Nomina berprefiks pe- memiliki makna gramatikal ‘yang me-i (dasar)’ apabila dibentuk dari dasar melalui verba me-i yang dibentuk dari dasar itu.
·         Pengunjung
(dari dasar kunjung melalui verba mengunjungi).
·         Pelengkap
(dari dasar lengkap melalui verba melengkapi).
Ø  Nomina Berprefiks pe- yang tidak mengikuti kaidah persengauan
Nomina berprefiks pe- yang tidak mengikuti kaidah persengauan berkaitan dengan verba berprefiks ber- atau verba berklofiks memper-kan yang di bentuk dari dasar itu makna gramatikal yang di miliki adalah ‘yang ber- (dasar)’.
Contoh :
·         Peladang
         (dari dasar ladang melalui verba barladang).
·         Pedagang
         (dari dasar dagang melalui verba berdagang).
Ø  Nomina Berprefiks pe- melalui proses analogi
Ada dua macam pembentukan nomina berprefiks pe- yang dibentuk melalui proses analogi. yaitu :
1.      Adanya bentuk penyuruh (dengan makna gramatikal ‘yang menyuruh’) dan bentuk pesuruh  (dengan makna gramatikal ‘yng disuruh’), maka dibentuklah pasangan:
§      Penatar  ‘yang menatar’ dan petatar ‘yang ditatar.
§      Penyuluh  ‘yang menyuluh’ dan pesuluh ‘yang disuluh’.
§      Pengubah  ‘yang mengubah’ dan perubah ‘yang diubah’
2.      Adanya bentuk petinju dan pegulat dengan makna gramatikal ‘yang berolahraga tinju’ dan ‘yang berolahraga gulat’ maka dibentuklah istilah-istilah pegolf, penyudo, petembak, petenis, pesepak bola,dll.

D.    Nomina Berprefiks pe-an
Konfiks pe-an dalam pembentukan nomina mempunyai enam buah bentuk atau alomorf, yaitu pe-an, pem-an, pen-an, peny-an, peng-an, dan penge-an. Kaidah penggunaan nya sejalan dengan kaidah persengauan prefiks me- maupun prefiks pe-.
Ada 3 macam nomina berprefiks pe-an secara makna gramatikal yaitu :

NO
Nomina Berprefiks Pe-an
Contoh
1
Nomina berkonfiks pe-an memiliki makna gramatikal ‘hal / proses me- (dasar)’ apabila dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks me- inflektif.
·         Penulisan, artinya     ‘hal menulis’
·         Pendengaran, artinya ‘hal mendengar’
·         Penutupan, artinya   ‘hal menutup’

2
Nomina berkonfiks pe-an memiliki makna gramatikal ‘hal/ proses me-kan (dasar)’ apabila dibentuk dari dasar melalui verba berklofiks me-kan yang dibentuk dari dasar itu.
·         Pembenaran, artinya  ‘hal membenarkan’.
·         Pegecualian, artinya  ‘hal mengecualikan’.
·         Pemutihan, artinya   ‘hal memutihkan’.

3
Nomina berkonfiks pe-an memiliki makna gramatikal ‘hal / proses me-i (dasar)’ apabila dibentuk dari dasar melalui verba berklofiks me-i yang dibentuk dari dasar itu.
·         Pewarisan, artinya    ‘hal mewarisi’.
·         Pembenahan, artinya ‘hal membenahi’.
·         Pelucutan, artinya     ‘hal melucutu’.


E.     Nomina Berkonfiks Per-an
Ada dua macam proses pembentukan nomina dengan konfiks per-an yaitu :
1.
  Nomina berkonfiks per-an yang dibentuk dari dasar melalui verba ber- bentuknya mengikuti perubahan bentuk prefiks ber-, sehingga menjadi bentuk per-an, pe-an, pel-an.

a)    Bentuk atau alomorf per-an digunakan apabila diturunkan dari dasar memulai verba berbentuk ber-.
b)   Bentuk atau alomorf pe-an digunakan apabila diturunkan dari dasar melalui verba berbentuk be.
c)    Bentuk atau alomorf pel-an hanya digunakan satu-satunya pada dasar ajar melalui verba belajar, sehinggamenjadi pelajaran. Hanya makna gramatikalnya bukan ‘hal / proses belajar’. Melainkan ‘ bahan belajar’.
a.       Perdagangan (dari verba berdagang)
b.      Perceminan (dari verba becermin)
c.       Pelajaran (dari verba belajar)
2.
Nomina berkonfiks per-an yang dibentuk dari dasar (baik akar maupun bukan) nomina
a)      ‘hal ber- (dasar)’
b)      ‘hal, tentang atau masalah (dasar)
c)      daerah, wilayah atau tempat’

a.       Pergerakan, bermakna         ‘hal bergerak’
b.      Perkreditan, artinya   ‘hal kredit’
c.       Pedalaman, berarti              ‘daerah dalam’


F.     Nomina Bersufiks –an
Ada tiga macam proses pembentukan nomina bersufiks –an yaitu :
1.      Nomina brsufiks –an yang dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks me- inflektif memiliki makna gramatikal:
§  Hasil me-      (dasar)
§  Yang di-       (dasar)
§  Alat me-       (dasar)
Ada tiga macam proses pembentukan nomina bersufiks –an secara makna gramatika yaitu :
NO
Nomina Bersufiks -an
Contoh
1
Nomina bersufiks –an yang dibentuk dari dasar melalui verba         bersufiks inflektif memiliki makna gramatikal ‘hasil me- (dasar)’ apabila hubungan antara verbame- inflektif yang dibentuk dari dasar itu dengan objeknya me- menyatakan ‘hasil
§  Tulisan, dalam arti ‘hasil menulis (diturunkan melalui verba menulis dimana hubunganverba menulis dengan objeknya, misal: surat, mempunyai hubungan hasil).

2
Nomina bersufiks –an yang dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks me- inflektif memiliki makna gramatikal ‘yang di- (dasar)’ apabila hubungan antara verba me- inflektif yang dibentuk dari dasar itu dengan objeknya menyatakan ‘sasaran
§  Makanan di lemari sudah tidak tersisa lagi
§  Bahan bacaan tersedia lengkap
3
Nomina bersufiks –an yang dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks me-inflektif memiliki makna gramatikal ‘alat (me-)’ apabila verba berprefiks me- yang dilaluinya memiliki komponen makna (+ alat),
§  Ayakan pasir ini tidak dapat digunakan lagi
§  Mobil ini mogok karena saringan bensinnya tersumbat
2.      Nomina bersufiks –an yang dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘tempat ber (dasar)’. Misalnya: kubangantepian dan pangkalan 
Contoh :
§  Lubang-lubang di jalan itu ada yang sebesar kubangan kerba
         (kubang berarti ‘tempat berkubang’).
§  Mereka berdagang di tepian sungai
         (tepian berarti ‘tempat yang bertepi’).
3.      Nomina Bersufiks –an yang dibentuk dari dasar langsung memiliki makna gramatikal:
§  Tiap-tiap.
§  Banyak         (dasar).
§  Bersifat         (dasar).
Ada tiga macam proses pembentukan nomina bersufiks –an secara makna gramatika yaitu :
NO
Nomina Bersufiks -an
Contoh
1
Nomina bersufiks –an yang dibentuk langsung dari dasar akan mempunyai makna gramatikal ‘tiap-tiap’ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna
(+ ukuran) atau (+ takaran)
§  Majalah ini terbit bulanan
§  Kami cuma bisa membeli beras literan
§  Bahan pakaian ini dijual meteran
2
Nomina bersufiks –an yang dibentuk langsung dari dasar akan mempunyai makna gramatikal ‘banyak (dasar)’ apabila bentuk dasanya memiliki komponen makna (+ bandaan) dan (+kecil)
§  Kakak masih muda, tetapi rambutnya sudah ubanan
§  Roti ini sudah jamuran, jangan kau makan
3
Nomina bersufiks –an yang dibentuk langsung dari dasar akan mempunya makna gramatikal ‘bersifat (dasar)’ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ keadaan)
§  Saya tidak mau membeli barang murahan
§  Dia suka sekali makan manisan pala

G.    Nomina Bersufiks -nya
Ada dua bentuk –nya, yaitu:
1.      -nya sebagai pronomina persona ketiga tunggal, sepert dalam kalimat:
Contoh : Saya mau minta tolong kepadanya.
2.      -nya sebagai sufiks seperti terdapat pada kata-kata naiknya, turunya, dan mahalnya.
Sebagai sufiks –nya membentuk nomina dengan makna gramatikal:
§  Hal (dasar).
§  Penegasan.


Ada tiga macam proses pembentukan nomina bersufiks –nya secara makna gramatika yaitu :
NO
Nomina Bersufiks -Nya
Contoh
1
Nomina bersufiks –nya memiliki makna gramatikal ‘hal’ kalau bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ keadaan)
§  Naiknya harga BBM mengurangi pendapatan sopir taksi
§  Luasnya daerah bencana menyulitkan petugas pertolongan
2
Nomina bersufiks –nya memiliki makna gramatikal ‘penegasan’ kalau bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ bendaan) atau (+tindakan)
§  Mau makan, nasinya habis
§  Jangan lupa, pulangnya beli oleh-oleh

H.    Nomina Berprefiks ter-
Nomina berprefiks ter- dengan makna gramatikal ‘yang di- (dasar)’ hanya terdapat sebagai istilah dalam bidang hukum. Nomina tersebut adalah tersangka, terperiksa,terdakwa, tergugat, tertuduh, terhukum, dan terpidana.

I.       Nomina Berinfiks -el, -em, dan –er
Infiksasi dalam bahasa indonesia sudah tidak produktif lagi. Artinya, tidak digunakan lagi untuk membentuk kata-kata baru. Nomina berprefiks yang ada adalah:
·         telapak                     tapak
·         telunjuk                   tunjuk
·         gemetar                   getar
·         seruling                    suling
·         geletar                     getar
·         gerigi                       gigi
·         geligi                       gigi
·         pelatuk                                patuk
·         genderang               gendang

J.      Nomina Bersufiks Asing
Dalam berkembangnya bahasa indonesia banyak menyerap kosakata asing, terutama dari bahasa Arab, Inggris, dan Belanda. Artinya kosakata itu diserap sekaligus dengan “sufiks” yang menjadi penanda kategori kata serapan itu. “sufiks” penanda kelas atau kategori nomina, antara lain:
1.      In pada kata          hadirin
muslimin
muhajirin
mukimin
Dengan makna gramatikal ‘laki-laki yang (dasar)’.
2.      At pada kata         hadirat
muslihat
 mukminat
Dengan makna gramatikal ‘perempuan yang (dasar)’.
3.      -ah pada kata         gairah
hafizah
Dengan makna gramatikal ‘perempuan yang (dasar).
4.      Si pada kata           kritisi
 politisi
musisi
Dengan makna gramatikal ‘yang bergerak dalam bidang (dasar)’.
5.      -ika pada kata        fisika
                               mekanika
                               linguistka
Dengan makna gramatikal ‘ilmu tentang (dasar)’.
6.      -ir pada kata           importir
                                eksportir
                                leveransir
Dengan makna gramatikal ‘pelaku kegiatan (dasar)’.
7.      -ur pada kata         direktur
                               kondektur
                               redaktur
Dengan makna gramatikal ‘laki-laki yang menjadi (dasar)’.
8.      -us pada kata         politikus
                                musikus
                                kritikus
Dengan makna gramatikal ‘orang-orang yang melakukan (dasar)’.
9.      -isme pada kata      kapitalisme
                                 islamisme
Dengan makna granatikal ‘paham mengenai (dasar)’.
10.   -or pada kata         aktor
                                Konduktor
Dengan makna gramatikal ‘yang melakukan / menjadi (dasar)’.

2 komentar: