Selasa, 24 Januari 2017

HAKIKAT MORFOLOGI


NAMA            : TRI AGUSTININGSIH
NIM                : 156148
KELAS           : BINA 2015/ 202

RESUM MORFOLOGI
HAKIKAT MORFOLOGI DAN MORFEM

1.     Hakikat Morfologi
Morfologi adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata.  Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik (Ramlan,1987:19). Berbeda dengan Kridalaksana, 1993: 51 menurutnya Morfologi adalah bidang linguistik yang mempelajari morfem dan kombinasi-kombinasinya; bagian dari struktur bahasa yang mencakup kata dan bagian-bagian kata yakni morfem. Sedangkan menurut Keraf, 1984: 51 Morfologi adalah bagian dari tatabahasa yang membicarakan bentuk kata. Jadi dapat disimpulkan bahwa Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk – bentuk kata.
2.      Morfem
Morfem berasal dari kata “morphe” yang berarti bentuk kata dan “ema” yang berarti membedakan arti. Jadi sederhananya, morfem itu suatu bentuk terkecil yang dapat membedakan arti. Dengan kata terkecil berarti “satuan” itu dapat dianalisis menjadi lebih kecil lagi tanpa merusak maknanya. Menurut Chaer, 1994: 146 Morfem adalah satuan gramatikal terkecil yang mempunyai makna. Sedangkan morfem yang dikemukakan oleh Ramlan, 1983 : 26 adalah satuan gramatik  paling kecil yang tidak mempunyai satuan lain selain unsurnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa morfem adalah satuan bahasa terkecil yang memiliki makna. Contoh : bentuk berpakaian dapat dianalisis kedalam satuan-satuan terkecil menjadi {ber-}, {pakai}, dan {-an}. Dimana {ber-} adalah morfem prefix, {pakai} adalah morfem dasar, dan {-an} adalah morfem sufiks yang mana ketiganya memiliki makna sedangkan morfem {ber-} dan morfem
{-an} memiliki makna gramatikal dan morfem {pakai} memiliki makna leksikal.

Ada ruang lingkup morfologi yaitu mencangkup :
a.      Identifikasi Morfem
Ada tujuh prinsip yang saling melengkapi untuk memudahkan pengenalan morfem (Abdul Chaer, 2008:13-15), yakni sebagai berikut:
1.Dua bentuk yang sama atau lebih memiliki makna yang sama merupakan sebuah morfem. Umpamanya kata bulan pada ketiga kalimat berikut adalah sebuah morfem yang sama.
Ø  Bulan depan dia akan menikah
Ø  Sudah tiga bulan dia belum bayar uang SPP
Ø  Bulan November lamanya 30 hari
2. Dua bentuk yang sama atau lebih bila memiliki makna yang berbeda merupakan dua morfem yang berbeda. Misalnya kata bunga pada kedua kalimat berikut adalah dua buah morfem yang berbeda.
Ø  Bank Indonesia memberi bunga 5 persen per tahun
Ø  Dia datang membawa seikat bunga
3.Dua ban duah bentuk yang berbeda, tetapi memiliki makna yang sama, merupakan dua morfem yang berbeda. Umpamanya, kata  Ayah  dan Bapak  pada kedua kalimat berikut adalah dua morfem yang berbeda.
Ø  Ayah pergi ke Medan
Ø  Bapak baru pulang dari Medan
4.Bentuk-bentuk yang mirip (berbeda sedikit) tetapi maknanya sama adalah sebuah morfem yang sama, asal perbedaan bentuk itu dapat dijelaskan secara fonologis. Umpamanya bentuk-bentuk seperti  me-, mem-, men-, meny-, meng-, dan menge-  pada kata-kata berikut adalah morfem yang sama.
Æ         melihat
Æ         membina
Æ         mendengar
Æ         menyusul
Æ         mengambil
Æ         mengecat
5. Bentuk yang hanya muncul dengan pasangan satu-satunya adalah juga sebuah morfem. Umpamanya bentuk renta pada konstruksi tua renta, dan bentuk kuyup pada konstruksi basah kuyup adalah morfem juga. Contoh lain, bentuk bugar pada segar bugar, dan bentuk mersik pada kering mersik.
6. Bentuk yang muncul berulang-ulang pada satuan yang lebih besar apabila memiliki makna yang sama merupakan morfem yang sama. Misalnya bentuk baca pada kata-kata berikut adalah sebuah morfem yang sama.
Æ         membaca
Æ         pembaca
Æ         pembacaan
Æ         bacaan
Æ         terbaca
Æ         keterbacaan
7. Bentuk yang muncul berulang-ulang pada satuan yang lebih besar (klausa, kalimat) apabila maknanya berbeda secara polisemi, merupakan morfem yang sama.
Ø  Ibu menjadi kepala sekolah di sana
Ø  Kepala jarum itu terbuat dari plastik
b.      Alomorf dan Morf
Morf dan alomorf adalah dua buah nama untuk sebuah bentuk yang sama. Morf adalah nama untuk sebuah bentuk yang belum diketahui statusnya sedangkan alomorf adalah nama untuk bentuk tersebut kalau sudah diketahui statusnya. Atau biasa dikatakan bahwa anggota satu morfem yang wujudnya berbeda, tetapi yang mempunyai fungsi dan makna yang sama dinamakan alomorf. Dengan kata lain alomorf adalah perwujudan konkret (di dalam penuturan) dari sebuah morfem. Jadi setiap morfem tentu mempunyai alomorf, entah satu, dua, atau enam buah.
Misalnya, morfem {ber-} memiliki bentuk alomorf yaitu ber-, be-, dan bel-
Morfem
Alomorf
Contoh
ber-
ber-
be-
bel
bertemu, berdoa
beternak, bekerja
belajar

Morfem {me-} memiliki enam buah alomorf :
Morfem
Alomorf
Contoh
me-
me-
mem-
men-
meny-
meng-
menge-
melihat, merawat
membaca, membawa
menduga, mendengar
menyisir, menyusul
menggali, mengebor
mengecat, mengetik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar