Selasa, 24 Januari 2017

AFIKSASI PEMBENTUKAN VERBA


NAMA            : TRI AGUSTININGSIH
NIM                : 156148
KELAS           : BINA 2015 B/ 202
RESUM PROSES MORFOLOGI
(AFIKSASI) PEMBENTUKAN VERBA
1.      PROSES MORFOLOGI
Morfologis adalah bagian dari kajian morfologi, yakni ilmu yang mempelajari mengenai bentuk kaidah bahasa. Adapun proses morfologis adalah proses pembentukan kata-kata dari kesatuan yang lain yang merupakan bentuk dasarnya ( Ramlan: 1979). Sedangkan menurut (Cahyono, 1995: 145) Proses morfologis dapat dikatakan sebagai proses pembentukan kata dengan menghubungkan morfem yang satu dengan morfem  yang lain yang merupakan bentuk dasar. Dan menurut (Abdul Chaer, 2008: 25)  Proses Morfologi pada dasarnya adalah proses pembentukan kata dari sebuah bentuk dasar melalui pembubuhan afiks (dalam proses afiksasi), pengulangan (dalam proses reduplikasi), penggabungan (dalam proses komposisi). Kemudian menurut Proses morfologis ialah cara pembentukan kata-kata dengan menghubungkan morfem yang satu dengan morfem yang lain (Samsuri, 1987: 190). Lalu menurut Sudaryanto (1992: 15) menjelaskan bahwa proses morfologis merupakan proses pengubahan kata dengancara yang teratur atau keteraturan cara pengubahan dengan alat yang sama, menimbulkan komponen maknawi baru pada kata hasil pengubahan, kata baru yang dihasilkan bersifat polimorfemis. Jadi dapat disimpulkan bahwa proses morfologi ialah proses pembentukan kata-kata dimana kata tersebut akan menjadi bentuk kata yang lebih besar/kompleks dengan melalui berbagai proses morfologi.

Dalam Proses Morfologi melibatkan beberapa komponen yaitu :
a)      Afiksasi
Menurut (Richards, 1992) Afiksasi merupakan unsur yang ditempelkan dalam pembentukan kata dan dalam linguistik afiksasi bukan merupakan pokok kata melainkan pembentukan pokok kata yang baru. Sehingga para ahli bahasa merumuskan bahwa, afiks merupakan bentuk terikat yang dapat ditambahkan pada awal, akhir maupun tengah kata. Sedangkan menurut A. Chaer (2008:106 ) afiksasi adalah salah satu proses dalam pembentukan kata turunan baik berkategori verba, berkategori nomina maupun berkategori ajektiva. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa afiksasi adalah penggabungan antara morfem-morfem untuk membentuk kata baru dan menghasilkan makna gramatikal yang baru yaitu dengan menempelkan atau menambahkan unsur selainnya.
Ada tiga proses pembentukan di dalam afiksasi yaitu :
§  Pembentukan Verba
Afiksasi adalah salah satu proses dalam pembentukan kata turunan baik berkategori verba, berkategori nomina maupun yang berkategori ajektiva.
Afiks-afiks pembentuk verba adalah :
1)      Verba berprefiks ber-
NO
PEMBENTUKAN VERBA PREFIKS BER-
PENJELASAN
CONTOH
1
Morfem dasar terikat
Bentuk dasar yang berupa morfem dasar terikat
berkelahi, bertempur, berjuang, dan bertikai
2
Morfem dasar bebas
Bentuk dasar berupa morfem dasar bebas
beternak, bekerja, bernyanyi dan berladang
3
Bentuk turunan berafiks
Bentuk yang morfem dasarnya ditambahkan imbuhan ber-, sehingga menjadi bentuk morfem yang baru.
berpakaian, berkekuatan, berkebangsaan
4
Bentuk turunan reduplikasi
Bentuk yang morfem dasarnya mengalami pengulangan dan mendapatkan imbuhan ber-.
berlari-lari, berkeluh-kesah, dan berilmu pengetahuan
5
Bentuk turunan komposisi
Bentuk dasarnya terdiri dari 2 morfem yang berbeda yang memiliki keterkaitan yang kemudian ditambahkan imbuhan ber-. Sehingga menjadi bentuk morfem baru.
berjual beli, bertemu muka, dan bergunung api
Ada 11 macam verba berprefiks ber- yang memiliki makna gramatikal yaitu :
NO
Verba Berprefiks Ber- Yang Memiliki Makna Gramatikal
Penjelasan
Contoh
1
Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘mempunyai (dasar)’ atau ‘ada (dasar)nya’
Apabila bentuk dasarnya mempunyai komponen makna (+benda), (+umum), (+milik) dan atau (+bagian)
berayah ‘mempunyai ayah
bermesin ‘ ada mesinnya’
2
Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘memakai’ atau ‘mengenakan’
Apabila bentuk dasarnya mempunyai komponen makna (+pakaian), atau (+perhiasan)
berpita ‘memakai pita’
berbedak ‘memakai bedak’
3
Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘mengendarai’, menumpang’ atau ‘naik’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+kendaraan)
berkuda ‘naik kuda’
bersepeda ‘mengendarai sepeda’
4
Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘berisi’ atau ‘mengandung’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+benda), (+dalaman), atau (+kandungan)
beracun ‘mengandung racun’
berair ‘berisi air’

5
Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘mengeluarkan’ atau ‘menghasilkan’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+benda), (+hasil) atau (+keluar)
bertelur ‘mengeluarkan telur’
berproduksi ‘menghasilkan produksi’
6
Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘mengusahakan’ atau ‘mengupayakan’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+bidang usaha)
berladang ‘mengusahakan ladang’
bersawah ‘mengerjakan sawah’
7
Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘melakukan kegiatan’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+benda), dan (+kegiatan)
berdebat ‘melakukan debat’
bersenam ‘melakukan senam’
8
Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘mengalami’ atau ‘berada dalam keadaan’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+perasaan batin)
bergembira ‘dalam keadaan gembira’
bermuram durja ‘dalam keadaan muram durja’
9
Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘menyebut’ atau ‘menyapa’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+kerabat), dan  (+sapaan)
berkakak ‘menyebut kakak’
beradik ‘memanggil adik’
10
Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘kumpulan’ atau ‘kelompok’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+jumlah), atau (+hitungan)
berdua ‘kumpula dari dua orang’
bertujuh ‘kumpulan dari tujuh orang’
11
Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘memberi’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+benda), dan (+berian)
bersedekah ‘memberi sedekah’
berkhotbah ‘memberi khotbah’

2)      Verba konfiks dan klofiks ber-an
Pertama yang berupa konfiks artinya prefiks ber- dan sufiks –an itu diimbuhkan secara bersamaan sekaligus pada sebuah bentuk dasar. Kedua yang berupa klofiks artinya prefiks ber- dan sufiks –an itu tidak diimbuhkan secara bersamaan pada sebuah dasar. Dalam hal ini pada bentuk dasar mula-mula diimbuhkan sufiks –an baru kemudian diimbuhkan lagi prefiks ber-.
Ada 3 macam verba bekonfiks ber-an yang memiliki makna gramatikal yaitu :
NO
Verba Bekonfiks Ber-An
Penjelasan
Contoh
1
Verba berkonfiks ber-an memiliki makna gramatikal ‘banyak serta tidak teratur’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+tindakan), (+sasaran) dan (+gerak)
berlarian ‘banyak yang berlari dan tidak teratur’
berlompatan ‘banyak yang lompat dan tidak teratur’
2
Verba berkonfiks ber-an memiliki makna gramatikal ‘saling’ atau ‘berbalasan’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+tindakan), (+sasaran) dan (+gerak)
bermusuhan ‘saling memusuhi’
bersentuhan ‘saling bersentuhan’
3
Verba berkonfiks ber-an memiliki makna gramatikal ‘saling berada di’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+benda), (+letak) dan (+tempat)
berhadapan ‘saling berada di hadapan’
berseberangan ‘saling berada di seberang’


3)      Verba Klofiks ber-kan
Verba berklofiks ber-kan dibentuk dengan proses, mula-mula pada bentuk dasar diimbuhkan prefiks ber-, lalu diimbuhkan pula sufiks –kan. Misalnya pada dasar senjata diimbuhkan prefiks ber- menjadi bersenjata. Lalu diimbuhkan lagi dengan sufiks –kan menjadi bersenjatakan.Contoh lainnya :
beristrikan
bermodalkan
bersuamikan
beralaskan
bermenantukan
berdasarkan
bercorakkan
berlandaskan
bermodalkan
bertuhankan
berdindingkan
berbantalkan
berlaukkan
bermotifkan
4)      Verba bersufiks –kan
Dalam prosesnya, sufiks –kan bila diimbuhkan pada dasar yang memiliki komponen makna (+tindakan) dan (+sasaran) akan membentuk verba bitransitif yaitu verba yang berobjek dua.
Ada 5 macam verba bersufiks -kan yang memiliki makna gramatikal yaitu :
NO
Verba Bersufiks -Kan
Penjelasan
Contoh
1
Verba bersufiks –kan memiliki makna gramatikal ‘jadikan’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+keadaan) atau (+sifat khas)
satukan artinya ‘jadikan satu’
tenangkan artinya ‘jadikan tenang’
2
Verba bersufiks –kan memiliki makna gramatikal ‘jadikan berada di’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+tempat) atau (+arah)
daratkan artinya ‘jadikan berada di darat’
tempatkan artinya ‘jadikan berada di tempat’
3
Verba bersufiks –kan memiliki makna gramatikal ‘lakukan untuk orang lain’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+tindakan) dan (+sasaran)
ambilkan artinya
‘ lakukan ambil untuk (orang lain)
bawakan artinya ‘lakukan bawa untuk (orang lain)
4
Verba bersufiks –kan memiliki makna gramatikal ‘lakukan akan’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+tindakan) dan (*sasaran)
lemparkan artinya ‘lakukan lempar akan’
kabulkan artinya ‘lakukan kabul akan’
5
Verba bersufiks –kan memiliki makna gramatikal ‘bawa masuk ke’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ruang)
asramakan artinya ‘bawa masuk ke asrama’
gudangkan artinya ‘bawa masuk ke gudang’

5)      Verba bersufiks –i
Verba bersufiks –i adalah verba transitif yang berlaku juga sebagai pangkal (stem) dalam pembentukan verba inflektif.
Ada 6 macam verba bersufiks -i yang memiliki makna gramatikal yaitu :
NO
Verba Bersufiks -i
Penjelasan
Contoh
1
Verba bersufiks –i memiliki makna gramatikal ‘berulang kali’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+tindakan) dan (+sasaran)
tendangi artinya ‘pekerjaan tending dilakukan berulang kali’
potongi artinya ‘pekerjaan potong dilakukan berulang kali’
2
Verba bersufiks –i memiliki makna gramatikal ‘tempat’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+tempat)
duduki artinya ‘duduk di …’
lewati artinya ‘lakukan lewati di …’
3
Verba bersufiks –i memiliki makna gramatikal ‘merasa sesuatu pada’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+sikap batin) atau (+emosi)
kasihi artinya ‘merasa kasih pada’
takuti artinya merasa takut pada’
4
Verba bersufiks –i memiliki makna gramatikal ‘memberi’ atau membubuhi
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+bahan berian)
garami artinya ‘beri garam pada’
airi artinya ‘beri air pada’
5
Verba bersufiks –i memiliki makna gramatikal ‘jadikan’ atau sebabkan
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+keadaan) atau (+sifat)
lengkapi artinya ‘jadikan lengkap’
dekati artinya ‘jadikan dekat’
6
Verba bersufiks –i memiliki makna gramatikal ‘lakukan pada’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+tindakan) dan (+tempat)
tanggapi artinya ‘lakukan tanggap pada’
tulisi artinya ‘lakukan tulis pada’

6)      Verba berprefiks per-
Verba berprefiks per- adalah verba yang bisa menjadi pangkal dalam pembentukan verba inflektif.
Ada 3 macam verba berprefiks per- yang memiliki makna gramatikal yaitu :
NO
Verba Berprefiks Per-
Penjelasan
Contoh
1
Verba berprefiks per- memiliki makna gramatikal ‘jadikan lebih’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+keadaan) atau (+situasi)
perlebar artinya ‘jadikan lebih lebar’
percepat artinya ‘jadikan lebih cepat’
2
Verba berprefiks per- memiliki makna gramatikal ‘anggap sebagai’ atau ‘jadikan’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+sifat)
peranak artinya ‘jadikan anak’
perteman artinya ‘jadikan teman’
3
Verba berprefiks per- memiliki makna gramatikal ‘bagi’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+jumlah) atau (+bilangan)
perdelapan artinya ‘bagi delapan’
perseribu artinya ‘bagi seribu’

7)      Verba berkonfiks per-kan
Verba berkonfiks pe-kan adalah verba yang bisa menjadi pangkal dalam pembentukan verba inflektif (berprefiks me-, berprefiks di- atau berprefiks ter-)
Ada 4 macam verba berkonfiks per-kan yang memiliki makna gramatikal yaitu :
NO
Verba Berkonfiks Per-kan
Penjelasan
Contoh
1
Verba berkonfiks per-kan memiliki makna gramatikal ‘jadikan bahan per-an’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+kegiatan)
pertanyakan artinya ‘jadikan bahan pertanyaan’
perdebatkan artinya jadikan bahan perdebatan’
2
Verba berkonfiks per-kan memiliki makna gramatikal ‘lakukan supaya (dasar)’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+keadaan)
persamakan artinya ‘lakukan supaya sama’
pertegaskan artinya ‘lakukan supaya tegas’
3
Verba berkonfiks per-kan memiliki makna gramatikal ‘jadikan me-’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+tindakan)
perlihatkan artinya ‘jadikan (orang lain) melihat’
4
Verba berkonfiks per-kan memiliki makna gramatikal ‘jadikan ber-’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+kejadian)
pergunakan artinya ‘jadikan berguna’

8)      Verba berkonfiks per-i
Verba berkonfiks per-i adalah verba yang dapat menjadi pangkal dalam pembentukan inflektif (berprefiks me- inflektif, di- inflektif atau ter- inflektif)
Ada 2 macam verba berkonfiks per-i yang memiliki makna gramatikal yaitu :
NO
Verba Berkonfiks Per-i
Penjelasan
Contoh
1
Verba berkonfiks Per-i memiliki makna gramatikal ‘lakukan supaya jadi’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen maka (+keadaan)
perbaiki artinya ‘lakukan supaya jadi baik’
permalui artinya ‘lakukan supaya jadi malu
2
Verba berkonfiks Per-i memiliki makna gramatikal ‘lakukan (dasar) pada objeknya’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen maka (+tindakan) dan (+lokasi)
persetujui artinya ‘lakukan setuju pada objeknya’
pergauli artinya ‘lakukan gaul pada objeknya’

9)      Verba berprefiks me-
Verba berprefiks me- dapat berbentuk me-, mem-, men-, meny-, meng-, dan menge.

Verba berprefiks me- dibagi menjadi 2 yaitu :
Ø  Verba berprefiks me- inflektif yaitu bentuk dasar atau pangkal verba berprefiks me- inflektif memiliki komponen makna (+tindakan) dan (+sasaran).

Membaca
Melupakan
Merestui
Memperpanjang
Mempergunakan
mempergauli
Menulis
Menidurkan
Menodai
Mempersingkat
Memperdayakan
mempertakuti
Ø  Verba berprefiks me- derivatif yang memiliki makna secara gramatikal.

Makan
Minum
Mengisap
Menjadi
Menuju
Memperingati

10)  Verba berprefiks di-
Ada 2 macam Verba berprefiks di- yaitu :
Ø  Verba berprefiks di- inflektif adalah verba pasif. Tindakan dari verba berprefiks me- inflektif, maka makna gramatikalnya adalah kebalikan dari bentuk aktif verba berprefiks me- inflektif.

Makan
Minum
Mengisap
Menjadi
Menuju
Memperingati
Ø  Verba berprefiks di- derivatif adalah verba aktif. Contohnya adalah kata dimaksud, yang lain tidak ada.

11)  Verba berprefiks ter-
Ada 2 macama verba berprefiks ter- yaitu :
Ø  Verba berprefiks ter- inflektif adalah verba pasif keadaan dari verba berprefiks me- inflektif. Makna gramatika verba berprefiks ter- inflektif , selain sebagai kebalikan pasif keadaan dari verba berprefiks me- inflektif yang juga memiliki makna gramatikal.

dapat / sanggup
tidak sengaja
sudah terjadi
Ø  Verba berprefiks ter- derivatif adalah memiliki makna gramatikal

paling
dalam keadaan
terjadi dengan tiba-tiba

12)  Verba berprefiks ke-
Verba berprefiks ber- digunakan dalam bahasa ragam tidak baku. Fungsi makna gramatikalnya sepadan dengan verba berprefiks ter- .

kebaca
ketipu
ketabrak
kebawa
ketangkap
sepadan dengan
terbaca
tertipu
tertabrak
terbawa
tertangkap

13)  Verba berkonfiks ke-an
Verba berkonfiks ke-an termasuk verba pasif yang tidak dapat dikembalikan ke daam verba aktif seperti verba pasif di- dan verba pasif ter-.
Ada 2 macam verba berkonfiks ke-an yaitu :

NO
Verba Berkonfiks ke-an
Penjelasan
Contoh
1
Verba berkonfiks ke-an
memiliki makna gramatikal ‘terkena, menderita, mengalami (dasar)’ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+peristiwa alam) atau (+hal yang tidak enak)
kebanjiran artinya ‘terkena banjir’
kebakaran artinya menderita bakar’
2
Verba berkonfiks ke-an
memiliki makna gramatikal ‘agak (dasar)’ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+warna)
kemerahan artinya ‘agak merah’
kekuningan artinya ‘agak kuning’




                 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar