NAMA : TRI
AGUSTININGSIH
NIM :
156148
KELAS : BINA
2015 B/ 202
RESUM REDUPLIKASI
A.
Pengertian
Reduplikasi
§
Menurut Soedjito (1995 : 109) reduplikasi adalah
proses pembentukan kata dengan mengulang bentuk dasar, baik secara utuh maupun
sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak.
§
Menurut
Muslich (1990 : 48) Proses
pengulangan merupakan peristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk
dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik bervariasi fonem maupun tidak,
baik berkombinasi dengan afiks maupun tidak.
§
Menurut
Solichi (1996 : 9) Proses
reduplikasi yaitu pengulangan satuan gramatikal, baik selurunya maupun
sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Hasil pengulangan disebut
kata ulang, satuan yang diulang merupakan bentuk dasar.
§
Jadi
dapat disimpulkan bahwa reduplikasi ialah kata hasil perulangan bentuk dasar
baik seluruhnya maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. (http://romanita4a.blogspot.co.id/2013/05/makalah-proses-pengulangan-atau.html)
B.
Macam-Macam Reduplikasi
Menurut (Abdul Chaer, 2008 :
178-199) dalam buku Morfologi Bahasa Indonesia ada sembilan macam-macam
reduplikasi yaitu :
1)
Reduplikasi Fonologis
Reduplikasi fonologis berlangsung
terhadap dasar yang bukan akar atauterhadap bentuk yang statusnya lebih dari
akar. Status bentuk yang diulang tidak jelas dan reduplikasi fonogis ini tidak
menghasilkan makna gramatikal, melainkan makna leksikal.
Bentuk-bentuk Reduplikasi
Fonologi :
1
|
Kuku, pipi, dada, sisi dan cincin
|
Bentuk-bentuk tersebut ‘bukan’ berasal dari ku, pi, da, si, dan cin
tetapi merupakan sebuah kata yang bunyi kedua suku katanya sama.
|
2
|
Foya-foya, tubi-tubi, sema-sema, dan ani-ani
|
Bentuk-bentuk ini sangat jelas bentuk pengulangannya yang diulang
secara utuh dan bentuk dasarnya tidak berstatus sebagai akar yang mandiri.
|
3
|
Laba-laba, kupu-kupu, paru-paru
|
Bentuk-bentuk ini sangat jelas bentuk pengulangannya dan bentuk
dasarnya yang terlihat jelas ada. Namun hasil reduplikasi tersebut tidak
memiliki makna gramatikal.
|
4
|
Modar-mandir,luntang-lantung, teka-teki, dan kocar-kacir
|
Bentuk-bentuk tersebut tidak diketahui bentuk dasarnya. Bentuk
tersebut hanyalah memiliki makna leksikal.
|
2)
Reduplikasi Sintaksis
Reduplikasi Sintaksis adalah proses
pengulangan terhadap sebuah dasar yang biasanya berupa akar, tetapi
menghasilkan satuan bahasa yang statusnya lebih tinggi daripada sebuah kata.
Contoh :
o
Suaminya
benar-benar jantan
o
Jangan-jangan
kau dekati pemuda itu
|
Reduplikasi Sintaksis itu memiliki makna
‘menegaskan’ atau ‘menguatkan’. Ini termasuk reduplikasi yang dilakukan
terhadap sejumlah kata ganti orang (pronominal personal)
Contoh :
o
Kita
kita ini memang termasuk orang yang tidak setuju dengan beliau.
o
Mereka
mereka memang sengaja tidak diundang.
|
3)
Reduplikasi Semantis
Reduplikasi Semantis adalah pengulangan “makna” yang sama
dari dua buah kata yang bersinonim.
Misalnya : kata ilmu pengetahuan, alim ulama, dan cerdik
cendekiawan. Kata-kata tersebut memiliki makna yang sama.
4)
Reduplikasi Morfologis
Reduplikasi Morfologis dapat terjadi pada bentuk dasar yang
berupa akar, berupa bentuk berafiks dan berupa bentuk komposisi. Yang mana
prosesnya berupa pengulangan utuh, pengulangan berubah bunyi dan pengulangan
sebagian.
Macam-macam Reduplikasi
Morfologis :
a)
Pengulangan Akar
No
|
Macam Pengulangan Akar
|
Penjelasan
|
Contoh
|
1
|
Pengulangan
Utuh
|
Bentuk
dasar itu diulangan tanpa melakukan perubahan bentuk fisik dari akar itu.
|
§
Meja-meja
§
Kuning-kuning
§
Makan-makan
|
2
|
Pengulangan
Sebagian
|
Yang
diulang dari bentuk dasar itu hanya salah satu suku katanya saja (dalam hal
ini suku awal kata) disertai “pelemahan” bunyi.
|
§
Tetangga
(bentuk dasar tangga)
§
Jejari
(bentuk dasar jari)
|
3
|
Pengulangan
dengan Perubahan Bunyi
|
Bentuk dasar itu diulang tetapi disertai dengan perubahan
bunyi yang berubah bisa bunyi vokal ataupun bunyi konsonan.
|
§
Bolak-balik
§
Larak-larik
§
Lauk-pauk
§
Sayur-mayur
|
b)
Pengulangan Dasar Berafiks
1. Akar
berprefiks ber-
|
§
Pada
akar mula-mula diimbuhkan prefiks ber-, lalu dilakukan pengulangan sebagian
dan yang diulang hanya akarnya saja.
Contoh :
§
Berjalan-jalan
(dari ber + jalan)
§
Berseru-seru
(dari ber + seru)
§
Pengulangan
dilakukan serentak dengan pengimbuhan prefiks ber-.
Contoh :
§
Berton-ton
§
Berkarung-karung
|
2. Akar
berkonfiks ber-an
|
Akar berkonfiks ber-an seperti pada kata berlarian dan
berkejaran direduplikasikan sebagian, yaitu hanya akarnya saja.
Contoh :
§
Berlari-larian
(dari berlarian)
§
Berkejar-kejaran
(dari berkejaran)
|
3. Akar
berprefiks me-
|
Dalam bakar berprefiks me- ada dua proses yaitu pertama
yang bersifat progresif artinya pengulangan kea rah depan atau kea rah kanan
dan kedua yang bersifat regresif artinya pengulangan kea rah belakang atau ke
kiri.
Contoh :
§
Mengulang-ulang
(dasar mengulang)
§
Tari-menari
(dasar menari)
|
4. Akar
berklofiks me-kan
|
Akar berklofiks me-kan seperti pada kata membedakan,
membesarkan dan melebihkan direduplikasikan hanya akarnya saja.
Misalnya :
§
Membeda-bedakan
(dari membedakan)
§
Membesar-besarkan
(dari membesarkan)
|
5. Akar
berklofiks me-i
|
Akar berklofiks me-I seperti pada kata menulisi dang
mengurangi direduplikasikan hanya akarnya saja.
Misalnya :
§
Menulis-nulisi
(dari menulisi)
§
Mengurang-ngurangi
(dari mengurangi)
|
5)
Reduplikasi Kompositum
Menurut (Moeliono, 2001: 22) Kompositum atau bentuk
majemuk adalah penggabungan dua bentuk kata atau lebih. Kompositum, gabungan kata, kata majemuk yang secara
umum dapat dibedakan atas (a) yang pertama unsurnya sederajat, seperti : tua
muda, ayam itik dan tikar bantal. (b) yang kedua unsurnya tidak sederajat,
seperti : rumah sakit, surat kabar, keras kepala.
6)
Reduplikasi Dasar Nomina
Dasar nomina direduplikasikan antara lain, akan melahirkan
makna gramatikal yang menyatakan :
Ø
Banyak
Ø
Banyak
dan bermacam-macam
Ø
Banyak
dengan ukuran tertentu
Ø
Menyerupai
atau seperti
Ø
Saat
atau waktu
Bentuk dasar dan bentuk
reduplikasi yang melahirkan makna gramatikal antara lain :
1
|
Dasar nomina, baik yang berupa akar, bentuk berprefiks pe-,
bentuk berprefiks ke-, bentuk berkonfiks pe-an, bentuk berkonfiks per-an,
bentuk berkonfiks ke-an, bentuk bersufiks –an, dan berupa gabungan kata,
apabila direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘banyak’ kalau
memiliki komponen makna (+ terhitung).
|
§
Peraturan-peraturan
daerah itu harus ditinjau lagi
§
Rumah-rumah
sakit harus menerima pasien keluarga miskin.
|
2
|
Dasar nomina, khususnya dalam bentuk akar, bila
direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘banyak dan bermacam-macam’,
apabila memiliki komponen makna (+ berjenis). Dalam hal ini perulangan itu
dilakukan disertai dengan pemberian sufiks –an.
|
§
Dulu
di daerah pasar minggu banyak buah-buahan
§
Kedelai
termasuk tanaman kacang-kacangan
|
3
|
Dasar nomina, khususnya dalam bentuk dasar, bila
direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘banyak dengan satuan ukuran
tertentu’, apabila memiliki komponen makna gramatikal (+ ukuran) atau (+
takaran). Dalam hal ini perulangan itu dilakukan disertai dengan pemberian
prefiks ber-.
|
§
Kami
sudah berhari-hari belum makan
§
Berliter-liter
bensin terbuang percuma akibat kemacetan itu
|
4
|
Dasar nomina, khususnya dalam bentuk akar, bila
direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘menyerupai atau ‘seperti’,
apabila memiliki komponen makna (+ bentuk tertentu) atau (+ sifat tertentu).
Dalam hal ini perulangan itu dilakukan disertai dengan pemberian sufiks –an.
|
§
Tupai-tupai
tiang bendera itu sudah tidak ada
§
Sebelum
dipukul dia sudah memasang kuda-kuda
|
7)
Reduplikasi Dasar Verba
Makna gramatikal yang dapat dihasilkan dalam proses
reduplikasi terhadap dasar verba ini, antara lain :
§
Kejadian
berulang kali
§
Kejadian
berintesitas
§
Kejadian
berbalasan
§
Dilakukan
tanpa tujuan (dasar)
§
Hal
tindakan
§
Begitu
(dasar)
Bentuk dasar dan makna reduplikasi yang terjadi pada dasar
verba antara lain :
1
|
Dasar verba apabila direduplikasikan
akan memiliki makna gramatikal ‘kejadian (tindakan) berulang kali’, apabila
dasar itu memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ durasi).
|
§
Jangan
menebak-nebak sembarangan
§
Siapa
yang berjalan sambil melirik-lirik itu?
|
2
|
Dasar verba apabila direduplikasikan
akan memiliki makna gramatikal ‘kejadian berintesitas’, apabila dasar itu
memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ durasi).
|
§
Anak-anak
itu bermain - main dipinggir jalan
|
3
|
Dasar verba apabila direduplikasikan
akan memiliki makna gramatikal ‘berbalasan’, apabila dasar itu memiliki
komponen makna (+ tindakan) dan (+ durasi) serta dalam bentuk berprefiks me-
regresif.
|
§
Kita
tidak boleh salah-menyalahkan dulu
§
Sikut-menyikut
sesame mereka sudah biasa
|
4
|
Dasar verba apabila direduplikasikan
akan memiliki makna gramatikal ‘dilakukan tanpa tujuan (dasar)’, apabila
dasar itu memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ durasi).
|
§
Mari
kita duduk-duduk di taman depan
§
Jangan
tidur-tiduran di dalam masjid
|
5
|
Dasar verba apabila direduplikasikan
akan memiliki makna gramatikal ‘hal me…,’, apabila dasar itu memiliki
komponen makna (+ tindakan) dan (+ durasi) serta dalam bentuk berprefiks me-
regresif.
|
§
Menerima
pekerjaan ketik-mengetik
§
Dalam
soal tari-menari dia memang ahlinya
|
6
|
Dasar verba apabila direduplikasikan
akan memiliki makna gramatikal ‘begitu (dasar)’, apabila dasar itu memiliki
komponen makna (+ tindakan) dan (+ saat).
|
§
Saya
tidak sadar, tahu-tahu dia sudah berada di depanku
|
8)
Reduplikasi Dasar Ajektiva
Reduplikasi
pada dasar ajektiva dapat menghasilkan, antara lain :
§
Banyak yang (dasar)
§
Se
(dasar) mungkin
§
Hanya
yang (dasar)
§
Sedikit
bersifat (dasar)
§
Meskipun
(dasar)
§
Semua
(dasar) dengan
§
Intesitas
1
|
Dasar ajektiva bila direduplikasikan akan menghasilkan
makna gramatikal ‘banyak yang dasar’ jika bentuk dasar memiliki komponen
makna (+ keadaan) dan (+ ukuran)
|
§
Anak
itu memang sopan-sopan
§
Ikannya
masih kecil-kecil, jangan ditangkap dulu
|
2
|
Dasar ajektiva bila direduplikasikan akan menghasilkan
makna gramatikal ‘se (dasar)’ jika bentuk dasar memiliki komponen makna (+
keadaan) dan (+ ukuran)
|
§
Jangan
duduk dekat-dekat dengan dia
§
Pikirkan
dalam-dalam baru bertindak
|
3
|
Dasar ajektiva bila direduplikasikan akan menghasilkan
makna gramatikal ‘hanya yang (dasar)’ jika bentuk dasar memiliki komponen
makna (+ keadaan) dan (+ ukuran)
|
§
Ambil
yang baik-baik, tinggalkan yang buruk-buruk
§
Batu
koral yang kecil-kecil kumpulkan dan masukkan dalam kaleng ini
|
4
|
Dasar ajektiva bila direduplikasikan akan menghasilkan
makna gramatikal ‘sedikit bersifat (dasar)’ jika bentuk dasar memiliki
komponen makna (+ keadaan) dan (+ warna)
|
§
Dari
jauh air laut tempat kebiru-biruan
§
Warna
bajunya putih kehijau-hijauan
|
5
|
Dasar ajektiva bila direduplikasikan akan menghasilkan
makna gramatikal ‘meskipun (dasar)’ jika bentuk dasar memiliki komponen makna
(+ keadaan) dan (+ sikap)
|
§
Kecil-kecil
berani dia melawan preman itu
§
Gelap-gelap
datang juga dia ke rumahku
|
6
|
Dasar ajektiva bila direduplikasikan akan menghasilkan makna
gramatikal ‘sama (dasar)’ jika bentuk dasar memiliki komponen makna (+
keadaan) dan (+ ukuran)
|
§
Sepandai-pandai
tupai melompat adakalanya jatuh juga
§
Daunnya
selebar-lebar telinga gajah
|
7
|
Dasar ajektiva bila direduplikasikan akan menghasilkan
makna gramatikal ‘intesitas’ jika bentuk dasar memiliki komponen makna (+
keadaan) dan (+ ukuran)
|
§
Kamu
jangan membesar-besarkan masalah yang sepele ini
§
Dia
memang sengaja menjelek-jelekkan nama kita
|
9)
Reduplikasi Dasar Kelas Tertutup
Yang termasuk kelas kata tertutup adalah kata-kata yang
termasuk dalam kelas kata adverbial, pronominal, numeralia, konjungsi,
artikulus dan interjeksi.
Macam-macam Reduplikasi
Dasar Kelas Tertutup :
1
|
Reduplikasi Dasar Adverbia
Negasi adalah tidak,
bukan, tak dan tiada. Yang mana hanya terlibat proses reduplikasi bukan dan
tidak.
|
§
Di
sini kamu jangan bicara yang bukan-bukan
§
Anak
itu selalu menangis meminta yang bukan-bukan
|
2
|
Reduplikasi Dasar Adverbia
Larangan adalah memakai
kosakata jangan dan tidak boleh tetapi kebanyakan memakai kata jangan.
|
§
Mari
kita segera pulang, jangan-jangan ayah sudah di rumah
|
3
|
Reduplikasi Dasar Adverbia
Kala adalah kosakata
yang dipakai kata sudah dan telah yang mana menyatakan untuk kata lampau
seperti sedang, tengah, dan lagi. Sedangkan kata kini seperti akan dan mau.
|
§
Kalau
mengingat yang sudah-sudah kami memang kasihan kepadanya
§
Kerjanya
hanya mengumpulkan harta seakan-akan dia bisa hidup selamanya
|
4
|
Reduplikasi Dasar Adverbia
Keharusan adalah
kosakatanya barangkali, kali dan mungkin untuk menyatakan kemungkinan seperti
mesti, harus, dan wajib. Sedangkan yang menyatakan keharusan seperti mau,
ingin, dan hendak yang menyatakan keinginan atau kebolehan.
|
§
Jangan
bekerja bekerja semau-maunya saja
|
5
|
Reduplikasi Dasar Adverbia
Jumlah adalah memakai
kosakata banyak, sedikit, dan lebih kurang.
|
§
Beri
dia minum sedikit-sedikit
|
6
|
Reduplikasi Dasar Adverbia
Taraf adalah memakai
kosakata agak, sangat, amat, sekali, sedang dan lain sebagainya.
|
§
Harganya
paling-paling seribu rupiah
|
7
|
Reduplikasi Dasar Adverbia
Frekuensi adalah
kosakata yang dipakai sekali, jarang, sering dan lagi.
|
§
Sekali-sekali
dia datang juga ke sini
|
8
|
Reduplikasi Dasar
Numeralia adalah
kosakata numeralia dalam proses reduplikasi yaitu satu, dua, tiga dan lain
sebagainya.
|
§
Anak-anak
itu dibariskan dua-dua
|
9
|
Reduplikasi Dasar
Konjungsi Koordinatif
adalah kosakata yang dipakai yaitu kata yang menyatakatan ‘gabungan’, serta
yang menyatakan ‘kesertaan’ dan tetapi, namun, melainkan dan lain sebagainya.
|
§
Kita
tidak perlu mengingat lagi kejadian yang lalu-lau
|
10
|
Reduplikasi Dasar
Konjungsi Subordinatif
adalah kosakatanya karena, sebab, asal dan lantaran.
|
§
Mari
kita ke kebun, kalau-kalau ada durian jatuh
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar