Selasa, 24 Januari 2017

REDUPLIKASI


NAMA            : TRI AGUSTININGSIH
NIM                : 156148
KELAS           : BINA 2015 B/ 202

RESUM REDUPLIKASI

A.    Pengertian Reduplikasi
§  Menurut Soedjito (1995 : 109) reduplikasi adalah proses pembentukan kata dengan mengulang bentuk dasar, baik secara utuh maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak.
§  Menurut Muslich (1990 : 48) Proses pengulangan merupakan peristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik bervariasi fonem maupun tidak, baik berkombinasi dengan afiks maupun tidak.
§  Menurut Solichi (1996 : 9) Proses reduplikasi yaitu pengulangan satuan gramatikal, baik selurunya maupun sebagiannya, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Hasil pengulangan disebut kata ulang, satuan yang diulang merupakan bentuk dasar.
§  Jadi dapat disimpulkan bahwa reduplikasi ialah kata hasil perulangan bentuk dasar baik seluruhnya maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. (http://romanita4a.blogspot.co.id/2013/05/makalah-proses-pengulangan-atau.html)

B.     Macam-Macam Reduplikasi
Menurut (Abdul Chaer, 2008 : 178-199) dalam buku Morfologi Bahasa Indonesia ada sembilan macam-macam reduplikasi yaitu :
1)      Reduplikasi Fonologis
Reduplikasi fonologis berlangsung terhadap dasar yang bukan akar atauterhadap bentuk yang statusnya lebih dari akar. Status bentuk yang diulang tidak jelas dan reduplikasi fonogis ini tidak menghasilkan makna gramatikal, melainkan makna leksikal.
Bentuk-bentuk Reduplikasi Fonologi :
1
Kuku, pipi, dada, sisi dan cincin
Bentuk-bentuk tersebut ‘bukan’ berasal dari ku, pi, da, si, dan cin tetapi merupakan sebuah kata yang bunyi kedua suku katanya sama.
2
Foya-foya, tubi-tubi, sema-sema, dan ani-ani
Bentuk-bentuk ini sangat jelas bentuk pengulangannya yang diulang secara utuh dan bentuk dasarnya tidak berstatus sebagai akar yang mandiri.
3
Laba-laba, kupu-kupu, paru-paru
Bentuk-bentuk ini sangat jelas bentuk pengulangannya dan bentuk dasarnya yang terlihat jelas ada. Namun hasil reduplikasi tersebut tidak memiliki makna gramatikal.
4
Modar-mandir,luntang-lantung, teka-teki, dan kocar-kacir
Bentuk-bentuk tersebut tidak diketahui bentuk dasarnya. Bentuk tersebut hanyalah memiliki makna leksikal.

2)      Reduplikasi Sintaksis
Reduplikasi Sintaksis adalah proses pengulangan terhadap sebuah dasar yang biasanya berupa akar, tetapi menghasilkan satuan bahasa yang statusnya lebih tinggi  daripada sebuah kata.
Contoh :                                  
o    Suaminya benar-benar jantan
o    Jangan-jangan kau dekati pemuda itu

Reduplikasi Sintaksis itu memiliki makna ‘menegaskan’ atau ‘menguatkan’. Ini termasuk reduplikasi yang dilakukan terhadap sejumlah kata ganti orang (pronominal personal)
Contoh :
o   Kita kita ini memang termasuk orang yang tidak setuju dengan beliau.
o   Mereka mereka memang sengaja tidak diundang.


3)      Reduplikasi Semantis
Reduplikasi Semantis adalah pengulangan “makna” yang sama dari dua buah kata yang bersinonim.
Misalnya : kata ilmu pengetahuan, alim ulama, dan cerdik cendekiawan. Kata-kata tersebut memiliki makna yang sama.

4)      Reduplikasi Morfologis
Reduplikasi Morfologis dapat terjadi pada bentuk dasar yang berupa akar, berupa bentuk berafiks dan berupa bentuk komposisi. Yang mana prosesnya berupa pengulangan utuh, pengulangan berubah bunyi dan pengulangan sebagian.
Macam-macam Reduplikasi Morfologis :
a)      Pengulangan Akar
No
Macam Pengulangan Akar
Penjelasan
Contoh
1
Pengulangan Utuh
Bentuk dasar itu diulangan tanpa melakukan perubahan bentuk fisik dari akar itu.
§ Meja-meja
§ Kuning-kuning
§ Makan-makan
2
Pengulangan Sebagian
Yang diulang dari bentuk dasar itu hanya salah satu suku katanya saja (dalam hal ini suku awal kata) disertai “pelemahan” bunyi.
§ Tetangga (bentuk dasar tangga)
§ Jejari (bentuk dasar jari)
3
Pengulangan dengan Perubahan Bunyi
Bentuk dasar itu diulang tetapi disertai dengan perubahan bunyi yang berubah bisa bunyi vokal ataupun bunyi konsonan.
§ Bolak-balik
§ Larak-larik
§ Lauk-pauk
§ Sayur-mayur
b)     Pengulangan Dasar Berafiks
1.    Akar berprefiks ber-
§    Pada akar mula-mula diimbuhkan prefiks ber-, lalu dilakukan pengulangan sebagian dan yang diulang hanya akarnya saja.
Contoh :
§ Berjalan-jalan (dari ber + jalan)
§ Berseru-seru (dari ber + seru)
§    Pengulangan dilakukan serentak dengan pengimbuhan prefiks ber-.
Contoh :
§ Berton-ton
§ Berkarung-karung

2.    Akar berkonfiks ber-an

Akar berkonfiks ber-an seperti pada kata berlarian dan berkejaran direduplikasikan sebagian, yaitu hanya akarnya saja.

Contoh :
§ Berlari-larian (dari berlarian)
§ Berkejar-kejaran (dari berkejaran)

3.    Akar berprefiks me-

Dalam bakar berprefiks me- ada dua proses yaitu pertama yang bersifat progresif artinya pengulangan kea rah depan atau kea rah kanan dan kedua yang bersifat regresif artinya pengulangan kea rah belakang atau ke kiri.
Contoh :
§ Mengulang-ulang (dasar mengulang)
§ Tari-menari (dasar menari)

4.    Akar berklofiks me-kan

Akar berklofiks me-kan seperti pada kata membedakan, membesarkan dan melebihkan direduplikasikan hanya akarnya saja.
Misalnya :
§ Membeda-bedakan (dari membedakan)
§ Membesar-besarkan (dari membesarkan)

5.    Akar berklofiks me-i

Akar berklofiks me-I seperti pada kata menulisi dang mengurangi direduplikasikan hanya akarnya saja.
Misalnya :
§ Menulis-nulisi (dari menulisi)
§ Mengurang-ngurangi (dari mengurangi)


5)      Reduplikasi Kompositum
Menurut  (Moeliono, 2001: 22) Kompositum atau bentuk majemuk adalah penggabungan dua bentuk kata atau lebih. Kompositum, gabungan kata, kata majemuk yang secara umum dapat dibedakan atas (a) yang pertama unsurnya sederajat, seperti : tua muda, ayam itik dan tikar bantal. (b) yang kedua unsurnya tidak sederajat, seperti : rumah sakit, surat kabar, keras kepala.

6)      Reduplikasi Dasar Nomina
Dasar nomina direduplikasikan antara lain, akan melahirkan makna gramatikal yang menyatakan :
Ø Banyak
Ø Banyak dan bermacam-macam
Ø Banyak dengan ukuran tertentu
Ø Menyerupai atau seperti
Ø Saat atau waktu
Bentuk dasar dan bentuk reduplikasi yang melahirkan makna gramatikal antara lain :
1
Dasar nomina, baik yang berupa akar, bentuk berprefiks pe-, bentuk berprefiks ke-, bentuk berkonfiks pe-an, bentuk berkonfiks per-an, bentuk berkonfiks ke-an, bentuk bersufiks –an, dan berupa gabungan kata, apabila direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘banyak’ kalau memiliki komponen makna (+ terhitung).
§  Peraturan-peraturan daerah itu harus ditinjau lagi
§  Rumah-rumah sakit harus menerima pasien keluarga miskin.
2
Dasar nomina, khususnya dalam bentuk akar, bila direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘banyak dan bermacam-macam’, apabila memiliki komponen makna (+ berjenis). Dalam hal ini perulangan itu dilakukan disertai dengan pemberian sufiks –an.
§  Dulu di daerah pasar minggu banyak buah-buahan
§  Kedelai termasuk tanaman kacang-kacangan
3
Dasar nomina, khususnya dalam bentuk dasar, bila direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘banyak dengan satuan ukuran tertentu’, apabila memiliki komponen makna gramatikal (+ ukuran) atau (+ takaran). Dalam hal ini perulangan itu dilakukan disertai dengan pemberian prefiks ber-.
§  Kami sudah berhari-hari belum makan
§  Berliter-liter bensin terbuang percuma akibat kemacetan itu
4
Dasar nomina, khususnya dalam bentuk akar, bila direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘menyerupai atau ‘seperti’, apabila memiliki komponen makna (+ bentuk tertentu) atau (+ sifat tertentu). Dalam hal ini perulangan itu dilakukan disertai dengan pemberian sufiks –an.
§  Tupai-tupai tiang bendera itu sudah tidak ada
§  Sebelum dipukul dia sudah memasang kuda-kuda

7)      Reduplikasi Dasar Verba
Makna gramatikal yang dapat dihasilkan dalam proses reduplikasi terhadap dasar verba ini, antara lain :
§ Kejadian berulang kali
§ Kejadian berintesitas
§ Kejadian berbalasan
§ Dilakukan tanpa tujuan (dasar)
§ Hal tindakan
§ Begitu (dasar)
Bentuk dasar dan makna reduplikasi yang terjadi pada dasar verba antara lain :
1
Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘kejadian (tindakan) berulang kali’, apabila dasar itu memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ durasi).
§  Jangan menebak-nebak sembarangan
§  Siapa yang berjalan sambil melirik-lirik itu?
2
Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘kejadian berintesitas’, apabila dasar itu memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ durasi).
§  Anak-anak itu bermain - main dipinggir jalan
3
Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘berbalasan’, apabila dasar itu memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ durasi) serta dalam bentuk berprefiks me- regresif.
§  Kita tidak boleh salah-menyalahkan dulu
§  Sikut-menyikut sesame mereka sudah biasa
4
Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘dilakukan tanpa tujuan (dasar)’, apabila dasar itu memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ durasi).
§  Mari kita duduk-duduk di taman depan
§  Jangan tidur-tiduran di dalam masjid
5
Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘hal me…,’, apabila dasar itu memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ durasi) serta dalam bentuk berprefiks me- regresif.
§  Menerima pekerjaan ketik-mengetik
§  Dalam soal tari-menari dia memang ahlinya
6
Dasar verba apabila direduplikasikan akan memiliki makna gramatikal ‘begitu (dasar)’, apabila dasar itu memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ saat).
§  Saya tidak sadar, tahu-tahu dia sudah berada di depanku

8)      Reduplikasi Dasar Ajektiva
Reduplikasi pada dasar ajektiva dapat menghasilkan, antara lain :
§   Banyak yang (dasar)
§  Se (dasar) mungkin
§  Hanya yang (dasar)
§  Sedikit bersifat (dasar)
§  Meskipun (dasar)
§  Semua (dasar) dengan
§  Intesitas
                       
1
Dasar ajektiva bila direduplikasikan akan menghasilkan makna gramatikal ‘banyak yang dasar’ jika bentuk dasar memiliki komponen makna (+ keadaan) dan (+ ukuran)
§  Anak itu memang sopan-sopan
§  Ikannya masih kecil-kecil, jangan ditangkap dulu
2
Dasar ajektiva bila direduplikasikan akan menghasilkan makna gramatikal ‘se (dasar)’ jika bentuk dasar memiliki komponen makna (+ keadaan) dan (+ ukuran)
§  Jangan duduk dekat-dekat dengan dia
§  Pikirkan dalam-dalam baru bertindak
3
Dasar ajektiva bila direduplikasikan akan menghasilkan makna gramatikal ‘hanya yang (dasar)’ jika bentuk dasar memiliki komponen makna (+ keadaan) dan (+ ukuran)
§  Ambil yang baik-baik, tinggalkan yang buruk-buruk
§  Batu koral yang kecil-kecil kumpulkan dan masukkan dalam kaleng ini
4
Dasar ajektiva bila direduplikasikan akan menghasilkan makna gramatikal ‘sedikit bersifat (dasar)’ jika bentuk dasar memiliki komponen makna (+ keadaan) dan (+ warna)
§  Dari jauh air laut tempat kebiru-biruan
§  Warna bajunya putih kehijau-hijauan
5
Dasar ajektiva bila direduplikasikan akan menghasilkan makna gramatikal ‘meskipun (dasar)’ jika bentuk dasar memiliki komponen makna (+ keadaan) dan (+ sikap)
§  Kecil-kecil berani dia melawan preman itu
§  Gelap-gelap datang juga dia ke rumahku
6
Dasar ajektiva bila direduplikasikan akan menghasilkan makna gramatikal ‘sama (dasar)’ jika bentuk dasar memiliki komponen makna (+ keadaan) dan (+ ukuran)
§  Sepandai-pandai tupai melompat adakalanya jatuh juga
§  Daunnya selebar-lebar telinga gajah
7
Dasar ajektiva bila direduplikasikan akan menghasilkan makna gramatikal ‘intesitas’ jika bentuk dasar memiliki komponen makna (+ keadaan) dan (+ ukuran)
§  Kamu jangan membesar-besarkan masalah yang sepele ini
§  Dia memang sengaja menjelek-jelekkan nama kita

9)      Reduplikasi Dasar Kelas Tertutup
Yang termasuk kelas kata tertutup adalah kata-kata yang termasuk dalam kelas kata adverbial, pronominal, numeralia, konjungsi, artikulus dan interjeksi.
Macam-macam Reduplikasi Dasar Kelas Tertutup :

1
Reduplikasi Dasar Adverbia Negasi adalah tidak, bukan, tak dan tiada. Yang mana hanya terlibat proses reduplikasi bukan dan tidak.
§  Di sini kamu jangan bicara yang bukan-bukan
§  Anak itu selalu menangis meminta yang bukan-bukan
2
Reduplikasi Dasar Adverbia Larangan adalah memakai kosakata jangan dan tidak boleh tetapi kebanyakan memakai kata jangan.
§  Mari kita segera pulang, jangan-jangan ayah sudah di rumah
3
Reduplikasi Dasar Adverbia Kala adalah kosakata yang dipakai kata sudah dan telah yang mana menyatakan untuk kata lampau seperti sedang, tengah, dan lagi. Sedangkan kata kini seperti akan dan mau.
§  Kalau mengingat yang sudah-sudah kami memang kasihan kepadanya
§  Kerjanya hanya mengumpulkan harta seakan-akan dia bisa hidup selamanya
4
Reduplikasi Dasar Adverbia Keharusan adalah kosakatanya barangkali, kali dan mungkin untuk menyatakan kemungkinan seperti mesti, harus, dan wajib. Sedangkan yang menyatakan keharusan seperti mau, ingin, dan hendak yang menyatakan keinginan atau kebolehan.
§  Jangan bekerja bekerja semau-maunya saja
5
Reduplikasi Dasar Adverbia Jumlah adalah memakai kosakata banyak, sedikit, dan lebih kurang.
§  Beri dia minum sedikit-sedikit
6
Reduplikasi Dasar Adverbia Taraf adalah memakai kosakata agak, sangat, amat, sekali, sedang dan lain sebagainya.
§  Harganya paling-paling seribu rupiah
7
Reduplikasi Dasar Adverbia Frekuensi adalah kosakata yang dipakai sekali, jarang, sering dan lagi.
§  Sekali-sekali dia datang juga ke sini
8
Reduplikasi Dasar Numeralia adalah kosakata numeralia dalam proses reduplikasi yaitu satu, dua, tiga dan lain sebagainya.
§  Anak-anak itu dibariskan dua-dua
9
Reduplikasi Dasar Konjungsi Koordinatif adalah kosakata yang dipakai yaitu kata yang menyatakatan ‘gabungan’, serta yang menyatakan ‘kesertaan’ dan tetapi, namun, melainkan dan lain sebagainya.
§  Kita tidak perlu mengingat lagi kejadian yang lalu-lau

10
Reduplikasi Dasar Konjungsi Subordinatif adalah kosakatanya karena, sebab, asal dan lantaran.
§  Mari kita ke kebun, kalau-kalau ada durian jatuh





Tidak ada komentar:

Posting Komentar