Selasa, 24 Januari 2017

KOMPOSISI


NAMA            : TRI AGUSTININGSIH (156148)   KELAS           : BINA 2015 B/ 202

RESUM KOMPOSISI
A.    Pengantar dan Peristilahan
·         Menurut Chaer (2008 : 209) komposisi adalah proses penggabungan dasar dengan dasar (biasanya berupa akar maupun bentuk berimbuhan) untuk mewadahi suatu “konsep” yang belum tertampung dalam sebuah kata. Contoh : kata rumah untuk mewadahi ‘bangunan tempat tinggal’, namun dalam kehidupan ada konsep ‘bangunan tempat menggadaikan’, maka terbentuklah komposisi ‘rumah gadai’.
·         Menurut Sumadi (2010:132) mengemukakan bahwa pemajemukan atau komposisi adalah proses pembentukan kata dengan cara menggabungkan bentuk dasar yang satu dengan bentuk dasar yang lain dan gabungan itu menimbulkan makna baru yang menyimpang dari makna konvensional setiap bentuk dasarnya. (Sumadi. 2010. Morfologi Bahasa Indonesia. Malang: UM Press).
·         Menurut Masnur Muslich (2008:57), yaitu peristiwa bergabungnya dua morfem dasar atau lebih secara padu dan menimbulkan arti yang relatif baru. (Muslich, Masnur. 2008. Tata Bentuk Bahasa Indonesia : Kajian ke Arah Tata bahasa Deskriptif. Jakarta: Bumi Aksara).
·         Kesimpulannya bahwa komposisi adalah proses pembentukan kata dengan cara menggabungkan bentuk dasar yang satu dengan bentuk dasar yang lain sehingga menghasilkan kata majemuk yang memiliki makna.
B.     Macam-Macam Komposisi
Menurut (Abdul Chaer, 2008 : 216-225) dalam buku Morfologi Bahasa Indonesia ada 3 macam yaitu :
1.      Komposisi Nominal adalah komposisi yang pada satuan klausa berkategori nomina. Misalnya :Kakek nenek pergi berlebaran.
Mereka memakai baju baru.
·           Macam-Macam Komposisi Nominal
a)      Komposisi Nominal Bermakna Gramatikal
Makna gramatikal adalah makna yang muncul dalam proses penggabungan dasar dengan dasar dalam pembentukan sebuah komposisi. Makna gramatikal yang muncul dalam proses pembentukan komposisi nominal antara lain adalah makna yang menyatakan :
1.
‘gabungan biasa’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dan.
Makna gramatikalnya yaitu :
a.    (+ pasangan antonim relasional).
b.    (+ anggota dari satu medan makna).
Contoh :
a.    Ayah ibu, guru murid dan suami istri.
b.    Topan badai, sawah lading dan ayam itik.
2.
‘bagian’ sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dari.
Makna gramatikal ‘bagian’ terjadi apabila unsur pertama memiliki komponen makna (+ keseluruhan yang mencangkup unsur pertama).
Contoh :
·         Awal tahun, pagi hari, suku bangsa, ujung jalan dan pangkal paha.
3.
‘kepunyaan atau pemiliki’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata milik.
Makna gramatikalnya akan terjadi apabila unsur pertama memiliki komponen makna (+ benda termilik) dan unsur kedua memiliki komponen makna (+ insane) (+ yang diinsankan) atau (+ pemilik).
Contoh :
·         Mobil direkdur, putri raja, sepatu adik, dan tongkat kakek.
4.
‘asal bahan’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata terbuat dari.
Makna gramatikalnya terjadi apabila unsur pertamanya memiliki komponen makna (+ bahan pembuat unsur pertama).
Misalnya :
·         Sate ayam, kursi rotan, uang, logam, lemari besi, jendela kaca, dan cincin emas.
5.
‘asal tempat’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata berasal dari.
Makna gramatikalnya dapat terjadi apabila unsur kedua memiliki makna (+ tempat berasalnya unsur pertama).
Misalnya :
·         Jeruk bali, lenong betawi, dodol garut, putri solo, dan soto Madura.
b)     Komposisi Nominal Bermakna Idiomatik
Komposisi bermakna Idiomatik ada 2 macam yaitu idiom penuh dan idiom sebagian.
1.
Idiom Penuh
seluruh komposisi itu memiliki makna yang tidak dapat diprediksi secara leksikal maupun gramatikal.
Misalnya :
·         Orang tua, dalam arti ‘ayah ibu’.
·         Daun muda, dalam arti ‘wanita remaja’.
2.
Idiom Sebagian
salah satu unsurnya masih memiliki makna leksikalnya.
Misalnya :
·         Gaji buta
·         Koran kuning
c)      Komposisi Nominal Metaforis
Ada sejumlah komposisi nominal yang salah satu unsurnya digunakan secara metaforis, yakni dengan mengambil salah satu komponen makna yang dimiliki oleh unsur tersebut.Umpamanya unsur kaki pada komposisi kaki gunung diberi makna metafosris dari komponen makna kaki yaitu (+ terletak pada bagian bawah).Sedangkan pada komposisi kaki meja diberi makna metaforis dari komponen makna kaki yaitu (+ penunjang berdirinya tubuh).
Contoh :
·         Kaki mobil
·         Catatan kaki
·         Kepala surat
·         Kepala paku
·         Mulut botol
·         Daun telinga
·         Daun jendela
·         Mulut goa


d)     Komposisi Nominal Nama dan Istilah
Sebagai nama atau istilah komposisi ini tidak bermakna gramatikal, tidak bermakna idiomatik, juga tidak bermakna metaforis.
Contoh :
·         Jalan Jagorawi
·         Kampung Bali
·         Jakarta Timur
·         Abdul Rahman
·         Kota Bekasi
·         Buku ajar
·         Suku cadang
·         Bapak angkat
·         Lepas landas
·         Polisi tidur

e)      Komposisi Nominal dengan ‘Adverbia
Ada sejumlah komposisi nominal yang dibentuk dari kelas adverbial dan kelas nominal.Makna komposisi jenis ini ditentukan oleh makna “leksikal” dari kata adverbial itu.Adverbia yang mendampingi nomina adalah adverbia yang menyatakan negasi kata bukan, tiada, dan tanpa.Sedangkan adverbia yang menyatakan jumlah kata beberapa, sedikit, banyak, jarang, dan kurang.
Contoh :
adverbia yang menyatakan negasi
adverbia yang menyatakan jumlah
·         Bukan anjing
·         Tiada air
·         Tanpa uang
·         Banyak hujan
·         Beberapa siswa
·         Sedikit garam

2.      Komposisi Verbal adalah komposisi yang pada satuan klausa berkategori verbal. Misalnya : Mereka menyanyimenari sepanjang malam.
Dia datang menghadap kepala sekolah.
·           Macam-Macam Komposisi Verbal
a)      Komposisi Nominal Bermakna Gramatikal
1.
‘gabungan biasa’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dan.
Makna gramatikalnya yaitu :
a.     Kedua unsurnya memiliki makna yang sama, sebagai dua buah kata bersinonim.
b.    Kedua unsurnya merupakan anggota dari satu medan makna.
c.    Kedua unsurnya merupakan pasangan berantonim.
Contoh :
a.    Bimbang ragu, bujuk rayu, dan caci maki.
b.    Belajar mengajar, tanya jawab, dan baca tulis.
c.    Jual beli, pulang pergi, dan bongkar pasang.
2.
‘gabungan mempertentangkan’ sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata atau.
Makna gramatikal dapat diperoleh apabila kedua unsurnya merupakan pasangan berantonim.
Contoh :
·         Gerak diam, maju mundur, bongkar pasang, dan jual beli.
3.
‘sambil’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan katasambil.
Makna gramatikalnya dapat diperoleh apabila kedua unsur itu merupakan dua tindakan yang dapat dilakukan bersamaan,hanya unsur pertama harus memiliki komponen makna (+ gerak), sedangkan unsur kedua memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (- gerak).
Contoh :
·         Datang membawa, datang menangis, duduk bersiul, dan lari tertawa-tawa.
4.
‘lalu’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan katalalu.
Makna gramatikalnya terjadi apabila unsur pertamanya memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ gerak) dan unsur kedua memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (- gerak).
Misalnya :
·         Datang berteriak-teriak, pulang menangis, dan menerkam menggigit.
5.
‘untuk’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata untuk.
Makna gramatikalnya terjadi apabila unsur pertamanya memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ gerak) dan unsur kedua memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ sasaran).
Misalnya :
·         Pergi membayar (pajak), lari bersembunyi, dan duduk berunding.
b)     Komposisi Verbal Bermakna Idiomatikal
Ada sejumlah komposisi verbal yang bermakna idiomatical yaitu makna yang tidak dapat ditelusuri atau diprediksi baik secara leksikal maupun secara gramatikal.Misalnya :makan garam dalam arti ‘pengalaman’.
Contoh daftar yang termasuk makna idiomatikal, makna gramatikal, dan makna polisemi.
·      Makan tempe
Makan kacang                              
Mengambil uang                           bermakna gramatikal
Menjual sepatu
Mengambil pensil

·      Makan tangan
Mengambil muka
Menjual diri                                  bermakna idiomatikal
Makan kerawat
Menjual aksi
·      Makan ongkos
·      Makan diri
·      Mengambil istri                             bermakna polisemi
·      Menjual paksa
·      Menjual semua
c)      Komposisi Verbal dengan Adverbia
Verba sebagai pengisi fungsi predikat dalam sebuah klausa seringkali didampingi oleh sebuah adverbial atau lebih.
Contoh :
·         Tidak makan
·         Harus datang
·         Pasti belum datang
·         Belum pasti datang
·         Sudah tidak akan makan
·         Boleh jadi tidak akan datang
3.      Komposisi Ajektival adalah komposisi yang pada satuan klausa, berkategori ajektiv. Misalnya :Gadis yang cantik molek itu duduk termenung.
Kaya miskin di hadapan Allah sama saja.
·           Macam-Macam Komposisi Ajektival
a)        Komposisi Ajektival Bermakna Gramatikal
1.
‘gabungan biasa’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dan.
Makna gramatikalnya yaitu :
a.    Memiliki komponen makna yang sama sebagai pasangan bersinonim.
b.    Memiliki komponen makna yang berkenalikan sebagai pasangan berantonim atau beroposisi.
c.    Memiliki komponen makna yang sejalan atau tidak bertentangan.
Contoh :
a.    Segar bugar, tua renta, kering mersik, dan cantik molek.
b.    Besar kecil, baik buruk, desa kota.
c.    Tinggi kurus, bulat panjang, gemuk pendek.
2.
‘alternatif pilihan’ sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata atau.
Makna gramatikal dapat terjadi apabila kedua unsurnya memiliki komponen makna yang bertentangan sebagai pasangan berantonim.
Contoh :
·         Buruk baik, panjang pendek, tua muda, dan kaya miskin.
3.
‘seperti’, sehingga di antara kedua unsurnya dapat disisipkan kata seperti.
Makna gramatikalnya dapat diperoleh apabila unsur pertama memiliki komponen makna (+ warna) sedangkan unsur kedua memiliki komponen makna (+ benda berwarna).
Contoh :
·         Biru laut, kuning gading, dan kuning emas.
b)     Komposisi Ajektival Bermakna Idiomatikal
Komposisi Ajektival bermakna idiomatical yakni makna yang tidak dapat diprediksi secara leksikal maupun gramatikal.
Misalnya : panjang usus dalam arti ‘sabar’.
Tinggi rezeki dalam arti ‘sukar mendapat rezeki’.
Keras kepala adalam arti ‘tidak mau menurut nasihat’.

c)      Komposisi Ajektival dengan Adverbial
Ada dua macam adverbial yang mendampingi ajektiva untuk membentuk komposisi ajektival yaitu :
·      Adverbia negasi : tidak.
Misalnya : tidak bagus, tidak cantik, tidak lurus.
·      Adverbia derajat : agak, sama, kurang, sangat, dan sekali.
Misalnya : agak tinggi, sama baik, kurang bagus, dan tua sekali.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar