NAMA
: TRI AGUSTININGSIH
NIM :
156148
KELAS :
BINA 2015 B/ 202
RESUM MORFOLOGI
AFIKSASI (PEMBENTUKAN NOMINA)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Nomina adalah kelas kata yang dalam
bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak, misalnya rumah adalah nomina karena tidak mungkin
dikatakan tidak rumah, biasanya dapat berfungsi sebagai
subjek atau objek dari klausa. SedangkanMenurut
Ibnu
Hajar, S.Pd.Nomina
adalah kata yang mengacu pada menusia, benda, dan konsep atau pengertian (segi
semantis). Dalam kalimat berpredikat verba, nomina menduduki fungsi subjek,
objek atau pelengkap, nomina tidak dapat dijadikan bentuk ingkar tidak, tetapi
dengan kata bukan. Contoh: Dokter, gambar, batang. Dan Menurut Prof. Dr. Ida Bagus, M,
Pd. Nomina (kata benda) adalah nama seseorang, tempat atau benda.
Berdasar kategori sintaksis nomina tidak punya potensi untuk bergabung dengan
partikel tidak, tetapi memunyai potensi untuk didahului partikel dari( Kridalaksana, 1994).Jadi dapat
disimpulkan bahwa Nomina merupakan kelas kata yang secara konkret menunjukkan identitas suatu benda,
sehingga kata ini sudah tidak bisa lagi diuraikan ke bentuk lainnya.
Afiks- Afiks Pembentukan Nomina
1) Prefiks ke-
2) Konfiks ke-an
3) Prefiks pe-
4) Konfiks pe-an
5) Konfiks per-an
6) Sufiks -an
7) Sufiks -nya
8) Prefiks ter-
9) Infiks -el, -em, dan -er
10) Sufiks dari bahasa asing.
A.
Nomina Berprefiks ke-
Nomina berprefiks ke- sejauh data yang ada hanyalah
ada tiga buah kata, yaitu ketua,
kekasih dan berkehendak dengan makna
gramatikal ‘yang dituai’, ‘yang dikasihi’ dan ‘yang dikehendak’.
B.
Nomina Berkonfiks ke-an
Ada 2 Proses
Pembentukan Nomina berkonfiks ke-an yaitu :
1.
|
Dibentuk
langsung dari bentuk dasar, baik dari akar tunggal maupun akar majemuk.
|
§ ke-an + hutan
→ kehutanan
§ ke-an +
olahraga → keolahragaan
|
2.
|
Dibentuk
dari akar, tetapi melalui verba/ yang dibentuk dari akar tersebut yang
menjadi predikat dalam satu klausa.
|
§ Keberanian (yang diturunkan dari verba berani, dari
klausa ‘mereka sungguh berani’)
§ Kesedihan (yang diturunkan dari verba sedih, dari
klausa ‘kami sungguh sedih’)
|
Nomina berkonfiks ke-an dibagi menjadi 2 yaitu
:
Ø Nomina berkonfiks
ke-an yang dibentuk langsung dari bentuk dasar
memiliki makna gramatikal (a) ‘hal (dasar)’ atau ‘tentang (dasar)’, dan (b)
‘tempat’ atau ‘wilayah’.
NO
|
Nomina Berkonfiks Ke-an
|
Contoh
|
1
|
Nomina berkonfiks ke-an yang di bentuk
langsung dari dasar memiliki makna gramatikal ‘hal(dasar)’ apabila bentuk
dasarnya itu memiliki komponen makna(+bendaan) dan (+objek bicara).
|
§ kehutanan
artinya ‘hal hutan’
§ keolahragaan, artinya ‘hal olahraga
§ keterbacaan, artinya ‘hal terbaca’
|
2
|
Nomina berkonfiks ke-an yang di bentuk dari
dasar memiliki makna gramatikal ‘tempat (dasar)’ atau ‘wilayah (+ bendaan),
(+ wilayah) dan (+ jabatan).
|
§ kecamatan, artinya ‘wilayah camat’
§ kerajaan, artinya ‘wilayah raja’
|
Ø Nomina berkonfiks
ke-an yang dibentuk dari dasar melalui verba (yang
dibentuk dari dasar itu dan menduduki fungsi predikat sebuah klausa) memiliki
gramatikal (a) ‘hal (dasar)’ dan (b) ‘hasil’.
NO
|
Nomina Berkonfiks Ke-an
|
Contoh
|
1
|
Nomina berkonfiks ke-an yang di bentuk dari
dasar melalui verba/predikat dari suatu klausa memiliki makna gramatikal ‘hal
(dasar)’ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+keadaan).
|
§ Keberanian,
artinya ‘hal berani’ (yang dibentuk dari verba berani, misalnya dari
klausa ‘anak itu berani sekali’)
§ Kebencian,
artinya ‘hal benci’ (yang dibentuk dari verba benci, misalnya dari
klausa ‘dia memang benci kepada saya’)
|
2
|
Nomina berkonfiks ke-an yang di bentuk dari
dasar melalui verba/predikat dari suatu klausa memiiki makna gramatikal
‘hasil me-kan’ apabila verba yang di laluinya memiliki komponen makna
(+tindakan) dan (+sasaran).
|
§ ketetapan, artinya ‘hasil menetapkan’ (yang dibentuk,
misalnya dari klausa ‘MPR akan menetapkan RUU itu’)
§ keputusan, artinya ‘hasil memutuskan’ (yang dibentuk,
misalnya dari klausa ‘gubenur tak dapat memutuskan perkara itu’)
|
C.
Nomina Berprefiks pe-
Ada tiga macam
proses pembentukan dengan prefiks pe- yaitu :
Ø Nomina Berprefiks
pe- yang mengikuti kaidah persengauan.
Prefiks pe- yang
mengikuti kaidah persengauan dapat berbentuk pe-, pem-, pen-, per-, peng-,
peny-, dan penge-.Yang menggunakan kaidah persengauan mempunyai hubungan dengan
verba berprefiks me- transitif dan verba dasar. Bentuk atau alomorf pe-
digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan fonem | r, l, w, y, m, n,
ny, dan ng |.
Contoh
:
Perawat
Pelintas
Pewaris
Peyakin
|
Verba
: merawat
Verba
: melintas
Verba
: mewarisi
Verba
: meyakini
|
Ada 4 macam Nomina Berprefiks pe-
yang mengikuti kaidah persengauan :
NO
|
Nomina Berprefiks
Pe-
|
Contoh
|
1
|
Nomina
berprefiks pe- memiliki makna gramatikal
‘yang(dasar)’ apabila dibentuk dari dasar melalui verba yang sama
dengan dasar itu.
|
·
Pendatang
(dari verba datang dalam kalimat “mereka
datang dari luar kota”).
·
Pemabuk
(dari verba mabuk dalam kalimat “anak-anak
itu sering mabuk disana).
|
2
|
Nomina berprefiks pe- memiliki makna
gramatikal ‘yang me- (dasar)’ apabila bentuk dari dasar melalui verba
berprefiks me- yang dibentuk dari dasar itu.
|
·
Pelatih
(dari dasar latih melalui verba melatih).
·
Pengawal
(dari
dasar kawal melalui verba mengawal).
|
3
|
Nomina berpefiks pe- memiliki makna
gramatikal ‘yang me-kan (dasar)’ apabila dibentuk dari dasar
melalui verba berklofiks me-kan yang dibentuk dari dasar itu.
|
·
Pembersih
(dari dasar bersih melalui
verba membersihkan).
·
Pewangi
(dari dasar wangi melalui
verba mewangikan).
|
4
|
Nomina berprefiks pe- memiliki makna
gramatikal ‘yang me-i (dasar)’ apabila dibentuk dari dasar melalui
verba me-i yang dibentuk dari dasar itu.
|
·
Pengunjung
(dari dasar kunjung melalui
verba mengunjungi).
·
Pelengkap
(dari dasar lengkap melalui
verba melengkapi).
|
Ø Nomina
Berprefiks pe- yang
tidak mengikuti kaidah persengauan
Nomina berprefiks pe- yang tidak mengikuti
kaidah persengauan berkaitan dengan verba berprefiks ber- atau verba
berklofiks memper-kan yang di bentuk dari dasar itu makna gramatikal
yang di miliki adalah ‘yang ber- (dasar)’.
Contoh :
·
Peladang
(dari
dasar ladang melalui verba barladang).
·
Pedagang
(dari
dasar dagang melalui verba berdagang).
Ø Nomina
Berprefiks pe- melalui proses analogi
Ada
dua macam pembentukan nomina berprefiks pe- yang dibentuk melalui
proses analogi. yaitu :
1.
Adanya bentuk
penyuruh (dengan makna gramatikal ‘yang menyuruh’) dan bentuk
pesuruh (dengan makna gramatikal ‘yng disuruh’), maka dibentuklah
pasangan:
§
Penatar ‘yang menatar’ dan petatar
‘yang ditatar.
§
Penyuluh ‘yang menyuluh’ dan
pesuluh ‘yang disuluh’.
§
Pengubah ‘yang mengubah’ dan
perubah ‘yang diubah’
2.
Adanya bentuk
petinju dan pegulat dengan makna gramatikal ‘yang berolahraga tinju’ dan ‘yang
berolahraga gulat’ maka dibentuklah istilah-istilah pegolf, penyudo, petembak,
petenis, pesepak bola,dll.
D.
Nomina Berprefiks pe-an
Konfiks pe-an dalam pembentukan nomina mempunyai enam
buah bentuk atau alomorf, yaitu pe-an, pem-an, pen-an, peny-an,
peng-an, dan penge-an. Kaidah penggunaan nya sejalan dengan
kaidah persengauan prefiks me- maupun prefiks pe-.
Ada 3 macam nomina
berprefiks pe-an secara makna gramatikal yaitu :
NO
|
Nomina Berprefiks Pe-an
|
Contoh
|
1
|
Nomina berkonfiks pe-an memiliki makna
gramatikal ‘hal / proses me- (dasar)’ apabila dibentuk dari dasar melalui
verba berprefiks me- inflektif.
|
·
Penulisan,
artinya ‘hal menulis’
·
Pendengaran,
artinya ‘hal mendengar’
·
Penutupan,
artinya ‘hal menutup’
|
2
|
Nomina berkonfiks pe-an memiliki makna
gramatikal ‘hal/ proses me-kan (dasar)’ apabila dibentuk dari dasar melalui
verba berklofiks me-kan yang dibentuk dari dasar itu.
|
·
Pembenaran, artinya ‘hal
membenarkan’.
·
Pegecualian,
artinya ‘hal mengecualikan’.
·
Pemutihan,
artinya ‘hal memutihkan’.
|
3
|
Nomina berkonfiks pe-an memiliki makna
gramatikal ‘hal / proses me-i (dasar)’ apabila dibentuk dari dasar melalui
verba berklofiks me-i yang dibentuk dari dasar itu.
|
·
Pewarisan,
artinya ‘hal mewarisi’.
·
Pembenahan,
artinya ‘hal membenahi’.
·
Pelucutan,
artinya ‘hal melucutu’.
|
E.
Nomina Berkonfiks Per-an
Ada
dua macam proses pembentukan nomina dengan konfiks per-an yaitu :
1.
|
Nomina berkonfiks per-an yang dibentuk dari dasar melalui
verba ber- bentuknya mengikuti perubahan bentuk prefiks ber-,
sehingga menjadi bentuk per-an, pe-an, pel-an.
|
a) Bentuk atau alomorf per-an digunakan
apabila diturunkan dari dasar memulai verba berbentuk ber-.
b) Bentuk atau alomorf pe-an digunakan
apabila diturunkan dari dasar melalui verba berbentuk be.
c) Bentuk atau alomorf pel-an hanya digunakan
satu-satunya pada dasar ajar melalui
verba belajar, sehinggamenjadi pelajaran. Hanya makna
gramatikalnya bukan ‘hal / proses belajar’. Melainkan ‘ bahan belajar’.
|
a. Perdagangan (dari verba berdagang)
b. Perceminan (dari verba becermin)
c. Pelajaran (dari verba belajar)
|
2.
|
Nomina berkonfiks per-an yang dibentuk dari dasar (baik akar maupun bukan)
nomina
|
a)
‘hal ber-
(dasar)’
b)
‘hal, tentang
atau masalah (dasar)
c) ‘daerah,
wilayah atau tempat’
|
a.
Pergerakan,
bermakna ‘hal bergerak’
b.
Perkreditan, artinya ‘hal
kredit’
c. Pedalaman,
berarti ‘daerah
dalam’
|
F.
Nomina Bersufiks –an
Ada
tiga macam proses pembentukan nomina bersufiks –an yaitu :
1. Nomina
brsufiks –an yang
dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks me- inflektif memiliki makna
gramatikal:
§ Hasil
me- (dasar)
§ Yang
di- (dasar)
§ Alat
me- (dasar)
Ada
tiga macam proses pembentukan nomina bersufiks –an secara makna gramatika
yaitu :
NO
|
Nomina Bersufiks
-an
|
Contoh
|
1
|
Nomina
bersufiks –an yang
dibentuk dari dasar melalui
verba bersufiks
inflektif memiliki makna gramatikal ‘hasil me- (dasar)’ apabila hubungan
antara verbame- inflektif
yang dibentuk dari dasar itu dengan objeknya me- menyatakan ‘hasil
|
§ Tulisan, dalam arti ‘hasil menulis (diturunkan
melalui verba menulis dimana hubunganverba menulis dengan
objeknya, misal: surat, mempunyai hubungan hasil).
|
2
|
Nomina
bersufiks –an yang
dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks me- inflektif memiliki makna
gramatikal ‘yang di- (dasar)’ apabila hubungan antara verba me- inflektif
yang dibentuk dari dasar itu dengan objeknya menyatakan ‘sasaran
|
§ Makanan di lemari sudah tidak tersisa lagi
§ Bahan bacaan tersedia lengkap
|
3
|
Nomina
bersufiks –an yang
dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks me-inflektif memiliki makna gramatikal ‘alat (me-)’ apabila
verba berprefiks me- yang dilaluinya memiliki komponen makna (+ alat),
|
§ Ayakan pasir ini tidak dapat digunakan lagi
§ Mobil ini mogok karena saringan bensinnya tersumbat
|
2. Nomina bersufiks –an yang
dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘tempat ber (dasar)’.
Misalnya: kubangan, tepian dan pangkalan
Contoh
:
§ Lubang-lubang di jalan itu ada yang
sebesar kubangan kerba
(kubang berarti
‘tempat berkubang’).
§ Mereka berdagang di tepian sungai
(tepian berarti
‘tempat yang bertepi’).
3. Nomina
Bersufiks –an yang
dibentuk dari dasar langsung memiliki makna gramatikal:
§ Tiap-tiap.
§ Banyak (dasar).
§ Bersifat (dasar).
Ada
tiga macam proses pembentukan nomina bersufiks –an secara makna gramatika
yaitu :
NO
|
Nomina Bersufiks
-an
|
Contoh
|
1
|
Nomina bersufiks –an yang dibentuk
langsung dari dasar akan mempunyai makna gramatikal ‘tiap-tiap’ apabila
bentuk dasarnya memiliki komponen makna
(+ ukuran) atau (+ takaran) |
§ Majalah ini terbit bulanan
§ Kami cuma bisa membeli beras literan
§ Bahan pakaian ini dijual meteran
|
2
|
Nomina bersufiks –an yang dibentuk
langsung dari dasar akan mempunyai makna gramatikal ‘banyak (dasar)’ apabila bentuk
dasanya memiliki komponen makna (+ bandaan) dan (+kecil)
|
§ Kakak masih muda, tetapi rambutnya sudah ubanan
§ Roti ini sudah jamuran, jangan kau makan
|
3
|
Nomina bersufiks –an yang dibentuk
langsung dari dasar akan mempunya makna gramatikal ‘bersifat (dasar)’ apabila
bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ keadaan)
|
§ Saya tidak mau membeli barang murahan
§ Dia suka sekali makan manisan pala
|
G.
Nomina Bersufiks -nya
Ada
dua bentuk –nya, yaitu:
1.
-nya sebagai
pronomina persona ketiga tunggal, sepert dalam kalimat:
Contoh : Saya mau minta tolong kepadanya.
2. -nya sebagai sufiks seperti terdapat pada
kata-kata naiknya, turunya, dan mahalnya.
Sebagai
sufiks –nya membentuk nomina dengan makna gramatikal:
§ Hal (dasar).
§ Penegasan.
Ada
tiga macam proses pembentukan nomina bersufiks –nya secara makna gramatika
yaitu :
NO
|
Nomina Bersufiks
-Nya
|
Contoh
|
1
|
Nomina bersufiks –nya memiliki makna gramatikal
‘hal’ kalau bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ keadaan)
|
§ Naiknya harga BBM mengurangi pendapatan sopir taksi
§ Luasnya daerah bencana menyulitkan petugas pertolongan
|
2
|
Nomina bersufiks –nya memiliki makna
gramatikal ‘penegasan’ kalau bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+
bendaan) atau (+tindakan)
|
§ Mau makan, nasinya habis
§ Jangan lupa, pulangnya beli oleh-oleh
|
H.
Nomina Berprefiks ter-
Nomina berprefiks ter- dengan makna
gramatikal ‘yang di- (dasar)’ hanya terdapat sebagai istilah dalam bidang
hukum. Nomina tersebut adalah tersangka, terperiksa,terdakwa, tergugat, tertuduh, terhukum,
dan terpidana.
I.
Nomina Berinfiks -el, -em, dan –er
Infiksasi dalam bahasa indonesia sudah tidak
produktif lagi. Artinya, tidak digunakan lagi untuk membentuk kata-kata baru.
Nomina berprefiks yang ada adalah:
·
telapak ← tapak
·
telunjuk ← tunjuk
·
gemetar ← getar
·
seruling ← suling
·
geletar ← getar
·
gerigi ← gigi
·
geligi ← gigi
·
pelatuk ← patuk
·
genderang ← gendang
J.
Nomina Bersufiks Asing
Dalam berkembangnya bahasa indonesia banyak
menyerap kosakata asing, terutama dari bahasa Arab, Inggris, dan Belanda.
Artinya kosakata itu diserap sekaligus dengan “sufiks” yang menjadi penanda
kategori kata serapan itu. “sufiks” penanda kelas atau kategori nomina, antara
lain:
1. In pada kata hadirin
muslimin
muhajirin
mukimin
Dengan makna gramatikal ‘laki-laki yang (dasar)’.
2. At pada kata hadirat
muslihat
mukminat
Dengan makna gramatikal ‘perempuan yang
(dasar)’.
3. -ah pada kata gairah
hafizah
Dengan makna gramatikal ‘perempuan yang
(dasar).
4. Si pada kata kritisi
politisi
musisi
Dengan makna gramatikal ‘yang bergerak dalam
bidang (dasar)’.
5. -ika pada kata fisika
mekanika
linguistka
6. -ir pada kata importir
eksportir
leveransir
Dengan makna gramatikal ‘pelaku kegiatan
(dasar)’.
7. -ur pada kata direktur
kondektur
redaktur
Dengan makna gramatikal ‘laki-laki yang
menjadi (dasar)’.
8. -us pada kata politikus
musikus
kritikus
Dengan makna gramatikal ‘orang-orang yang
melakukan (dasar)’.
9. -isme pada kata kapitalisme
islamisme
Dengan makna granatikal ‘paham mengenai
(dasar)’.
10. -or pada kata aktor
Konduktor
Dengan makna gramatikal ‘yang melakukan /
menjadi (dasar)’.
Sumber rujukannya dari mana ?
BalasHapusDaftar pustakanya ga ada?
BalasHapus